BBM Eceran Disorot, Subandi: Harusnya Bukan Dijual di Kota
NUSSA.CO, SAMARINDA – Masih ingat musibah kebakaran di Jalan A.W Syahranie, Minggu (17/04/2022). Musibah tersebut disebut-sebut terjadi akibat dipicu BBM eceran.
Kebakaran yang menyebabkan korban jiwa lantas menimbulkan kecaman sejumlah kalangan. Bahkan, Wakil Ketua DPRD Samarinda Subandi menyoroti kejadian tersebut.
Subandi mengatakan bahwa faktor utama yang menyebabkan terjadinya kebakaran di Jalan AW Syahranie itu disebabkan oleh BBM eceran.
Kronologis kejadian, diawali sebuah mobil yang melaju kencang lalu menabrak BBM eceran di salah satu ruko hingga akhirnya api menyambar.
“Kasus kebakaran itu menyebabkan korban jiwa, dan faktor utamanya bukan karena mobil yang menabrak kios, tetapi BBM yang ditabrak akhirnya menimbulkan api,” ungkap Subandi, Rabu (20/4/2022).
Meski pernah terjadi kebakaran serupa, Subandi mengaku bahwa musibah di Jalan A.W Syahranie merupakan peristiwa besar dan menyebabkan 7 anggota keluarga dalam bangunan tersebut meninggal dunia.
“Di beberapa daerah juga pernah terjadi kasus serupa, kebakaran karena Pertamini atau BBM eceran. Jadi, selangnya konslet, muncul dan menyambar rumah di sekitarnya,” sebutnya.
Atas peristiwa tersebut, Subandi menilai penjualan BBM eceran sangat rawan terjadinya kebakaran, karena itu perlu dilakukan pengawasan, pembinaan dan penertiban. Seharusnya, saran Subandi, penjualan BBM eceran hanya dilakukan di daerah pelosok yang memang jauh dari SPBU, sehingga memudahkan bagi warga yang sulit mengakses tempat penjualan BBM resmi.
“Harusnya jangan di kota, kecuali di Sebulu atau Teluk Dalam di pinggir Makroman. Di pelosok atau pedesaan kan jauh dari SPBU, nah itu malah membantu,” sarannya. (adv)
Tinggalkan Balasan