Loadingtea

Lurah Lamaru (kiri) ujung, Babinsa Serda A Jabarudin dan Warga penemu bunker di RT 18 Lamaru Ngadiman berfoto bersama
Lurah Lamaru (kiri) ujung, Babinsa Serda A Jabarudin dan Warga penemu bunker di RT 18 Lamaru Ngadiman berfoto bersama

NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Detik – detik mendekati perayaan HUT Kutim ke – 125 tahun warga (saksi) di lingkungan RT 18 Kelurahan Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur, Ngadiman di saat akan di lakukan pengecoran menemukan bunker di sekitar lingkungannya.

“Saat itu saya sedang  bersih – bersih, karena akan dilakukan pengecoran, kok tiba – tiba ada bunker yang bagian kiri – kanannya tertimbun tanah. Sementara pintu masuknya dari atas,” terang Ngadiman.

Atas temuan itu, lantas Ngadiman melaporkan kejadian kepada Lurah Lamaru Surata. Oleh Lurah temuan itu lantas dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

“Setibanya tim ahli peneliti dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan didatangkan, para crew sempat membawa perlatan berupa senter dan tangga. Mereka sempat masuk ke dalam,” ulas Surata mengisahkan kembali ke jurnalis NUSSA.CO.

Surata mengungkapkan sejauh ini masih dalam penelitian apakah bunker itu merupakan peninggalan tentara penjajah Belanda atau Jepang masih di kaji.

Sementara Babinsa Lamaru Serda A Jabarudin menambahkan dengan mengatakan wilayah pesisir Baltim merupakan medan pertempuran.”Di wilayah kecamatan dan kelurahan kami ini sering diketemukan mortir, rudal pesawat serta peralatan tempur lainnya,” terang Babinsa.

Babinsa menegas terkait bunker yang diketemukan memang ada jenisnya. “Jado ada kategori bunker, apakah bunker yang diketemukan merupakan bunker perlindungan, bungker intai, bunker tembak nah ini masih dalam penelitian lebih lanjut,” jelas Serda A Jabarudin.

Surata (akrab disapa) nantinya apabila pihak Dinas Pendidikan dan Kebudyaan telah menetapkan bunker sebagai situs cagar budaya bersejarah maka dapat menambah objek wisata di Lamaru terutama dalam mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). (aji/rin)