IPR Desa Oyom, Jadi Pilot Project Indonesia
PT SMS Edukasi Masyarakat, Ahmad: Akan Hadir Morowali Baru di Sulteng
NUSSA.CO, TOLITOLI — Kerja keras dan niat baik PT. Sulteng Mineral Sejahtera (SMS) untuk membantu dan memberdayakan masyarakat Desa Oyom di sektor usaha pertambangan rakyat, mulai menunjukkan hasil.
Adalah Akhmad Sumarling SE, Direktur Utama PT SMS hingga kini masih terus berupaya mengedukasi masyarakat Desa Oyom, dan utamanya membantu dalam proses pembuatan Izin Penambangan Rakyat (IPR) yang saat ini masih berproses di Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulteng dan di pusat.
Kepada Nussa.co, Akhmad Sumarling menjelaskan, potensi kekayaan alam Desa Oyom,di antaranya yang terdeteksi saat ini adalah emas, batu tembaga, biji besi dan mangan.
Seluruh potensi alam ini, tentu saja menjadi peluang menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Oyom, dan umumnya masyarakat Kabupaten Tolitoli. Tetapi, sebelum menggali dengan kearifan lokal, maka diperlukan izin penambangan rakyat, supaya aktivitas nanti tidak termasuk kategori illegal mining atau penambangan ilegal.
“PT SMS tidak mengurus IPR, tapi masyarakat melalui koperasi. Dan kami sebagai bapak angkat hanya memfasilitasi dan membantu agar pengurusannya mudah dan cepat. Alhamdulillah, dari total 22 koperasi dengan jumlah total anggota sebanyak 550 orang, sudah ada 6 koperasi akan mendapatkan IPR, menyusul 4 koperasi, dan keseluruhan insyaallah rampung di akhir Desember, ditargetkan Januari masyarakat sudah bisa action,” sebut Akhmad di sela agenda silaturahmi bersama masyarakat Desa Oyom, Sabtu (3/12/2022) malam.
Lanjut Akhmad, meskipun baru 6 koperasi yang bakal lebuh dahulu mendapatkan IPR, bukan berarti koperasi lainnya yang belum menerima IPR tidak bisa bekerja. Mereka diarahkan untuk bekerja di lokasi koperasi yang telah memiliki IPR dengan semangat kebersamaan.
“Masyarakat diminta bersabar 2 hingga 3 bulan, sabar 3 bulan untuk bisa bekerja puluhan tahun kedepan,” ungkap Akhmad saat memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat mengenai potensi, peluang dan komitmen saat menambang nanti.
Akhmad menyakini, upaya yang dilakukan PT SMS untuk membantu masyarakat dalam pengurusan IPR bakal menjadi proyek percontohan atau pilot project, tidak hanya skala Kabupaten Tolitoli dan Provinsi Sulteng, tetapi akan menjadi contoh secara nasional.
“Di Indonesia, baru masyarakat Desa Oyom yang mengajukan usulan IPR, dan ini akan menjadi pilot project di Indonesia. Kami juga telah menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Jokowi, bahkan Gubernur Sulteng memberikan apresiasi dan menyatakan kesiapannya hadir ke Tolitoli saat semua IPR terbit, dan memberikan langsung sertifikat izin tersebut kepada masyarakat Desa Oyom,” ucapnya syukur.
Ditambahkan, dalam perjalanan pengurusan izin, diakui Akhmad, tak dipungkiri terdapat beberapa hambatan dan kendala yang muncul. Namun semua itu dapat diatasi berkat kerja sama semua stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, kepolisian dan TNI, serta adanya semangat gotong royong masyarakat Desa Oyom.
“Contohnya, Kapolres Tolitoli ikut membantu dengan mengamankan aktivitas tambang ilegal demi mengantisipasi terjadinya konflik, bukan berarti karena Kapolres dekat dengan kami, tetapi karena komitmen bersama, sesuatu yang tidak sesuai aturan hukum harus ditindak, begitu juga berkat dukungan pemerintah daerah dan masyarakat, semua bersatu untuk kepentingan bersama, kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah ini,” serunya.
Potensi tambang di Desa Oyom, lanjut Akhmad, selain membawa ke arah perubahan yang nyata, wajah perkekonomian Desa Oyom dan umumnya Kabupaten Tolitoli juga pasti akan meningkat. Akan ada efek domino yang dirasakan warga Kota Cengkeh. Seperti, di sektor perdagangan, penyerapan tenaga kerja baru, pertanian, pangan, kuliner, usaha kecil menengah dan sebagainya.
“Bisa Tolitoli akan seperti Morowali, perputaran ekonomi meningkat pesat, minimal sudah tidak ada masyarakat yang hidup miskin, pendidikan anak-anak terjamin,” yakinnya.
Terakhir, kata Akhmad, PT SMS berkomitmen untuk terus membantu dan memberdayakan masyarakat, mulai dari awal hingga proses akhir usaha tambang. Dari hilir hingga ke hulu.
Tiap koperasi akan mendapatkan edukasi tentang aktivitas pertambangan. PT SMS juga memberikan bantuan modal logistik atau peralatan kerja kepada tiap koperasi, edukasi keselamatan kerja, bahkan PT SMS akan membangun smelter, sehingga masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh menjual hasil tambangnya.
Selain bersyukur selama ini telah dibantu PT SMS dan mendapatkan azas manfaat yang begitu besar, masyarakat juga ingin membalas kerja keras dan niat baik PT SMS dengan menjual hasil tambangnya ke PT SMS, hal ini telah tertuang dalam surat perjanjian.
“Kami sangat berterimakasih sekali kepada PT SMS, kami benar-benar dibantu, tidak ada satupun masyarakat merasa dirugikan, bahkan kami mengurus koperasi secara gratis, terimakasih PT SMS, terimakasih pak Akhmad,” ucap Om Simon, tokoh masyarakat Desa Oyom.
Untuk diketahui, semenjak tahun 2021 PT SMS telah menjadi bapak angkat kepada 550 masyarakat Desa Oyom, dan berhasil membentuk 22 koperasi.
Adapun tahapan yang sudah dan akan dilakukan PT SMS yakni, terus memberikan edukasi dan pembinan, pendampingan, pembiayaan, menyiapkan tenaga ahli, serta akan menyiapkan dan membangun smelter (pemurnian).
Sedangkan tugas dan tanggungjawab masyarakat Desa Oyom adalah, berkelompok dan membentuk koperasi, kemudian bekerja, lalu menjual hasil tambang kepada PT SMS.
Tugas dan tanggungjawab PT SMS dan masyarakat telah dituangkan ke dalam surat perjanjian, disaksikan dan ditandatangani oleh notaris.
Selain itu, telah dibuat pemufakatan moral bersama bupati, Kapolres, legislatif. Kapolres siap menindak tegas aktivitas tambang ilegal, bupati berkomitmen untuk memberikan kemudahan dalam proses pengurusan dokumen perizinan, sedangkan legislatif menyusun regulasi yang akan mendukung kegiatan tambang rakyat. (ham)
Tinggalkan Balasan