“Kroyokan” Tangani Banjir Samarinda
Novan: Pusat dan Provinsi Harus Turun Tangan
NUSSA.CO, SAMARINDA – Sistem “kroyokan” lah, begitu kira-kira kode keras anggota Komisi III DPRD Samarinda Novan Syahronny Pasie “menyindir” peran serta pemerintah pusat dan provinsi dalam mengatasi persoalan banjir yang tak pernah surut di Kota Tepian.
Politisi Golkar itu menegaskan, tak sedikit anggaran yang telah digelontorkan melalui APBD Samarinda untuk penanggulangan banjir di Ibu Kota Provinsi Kaltim, selama ini. “Nilanya capai triliunan rupiah,” ungkap Syahronny, Kamis (24/03/2022). Namun, bukannya beres, banjir malah semakin parah dan menjadi momok menakutkan bagi sebagian besar warga Samarinda, terutama saat hujan deras dengan curah tinggi, ditambah kurangnya daerah resapan air, serta pembukaan lahan untuk kawasan perumahan.
“Pemprov Kaltim juga harusnya sinergi dalam penanganan banjir ini, termasuk bagaimana atasi limpasan air dari Kutai Kartanegara,” sorotnya.
Lanjut Syahronny, pihaknya juga sudah memantapkan rencana untuk menghadap ke pemerintah pusat, terkait penanggulangan banjir di Samarinda, itu sudah termasuk rencana sedimentasi waduk Benanga.
Badan Wilayah Sungai (BWS) PUPR menegaskan bahwa di 2027 tidak ada lagi normalisasi, dengan demikian tidak ada lagi fungsinya Benanga. (*adv)

Tinggalkan Balasan