Loadingtea

Dibuka Wakil Bupati Tolitoli Moh Besan Bantilan

NUSSA.CO, TOLITOLI – Open ceremony atau acara pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-6 DPD Wahdah Islamiyah Kabupaten Tolitoli yang berlangsung di Ballroom Hotel Mitra resmi dibuka oleh Wakil Bupati Tolitoli Moh. Besar Bantilan, Sabtu (28/1/2023).

Musda kali ini, selain dihadiri pengurus DPD juga dihadiri perwakilan dari 5 Dewan Pengurus Cabang (DPC) se-Kabupaten Tolitoli, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Tolitoli, serta pejabat di lingkungan Pemkab Tolitoli.

Wakil Bupati Tolitoli Moh. Besar Bantilan dalam sambutannya berpesan, musyawarah daerah DPD Wahdah, selain bertujuan untuk membentuk kepengurusan organisasi yang baru, juga diharapkan menjadi wadah pemersatu bangsa, pemersatu antar umat Islam, serta mampu memberikan warna kebaikan dalam memajukan syiar agama khususnya di Kabupaten Tolitoli.

Selain itu, kata wabup, Musda DPD diharapkan dapat membawa angin segar dan harapan baru dalam upaya membawa arah organisasi wahdah Islamiyah Kabupaten Tolitoli sebagai organisasi yang eksis di tengah-tengah kehidupan masyarakat dan dapat menjadi pemersatu ummat islam di tanah air.

“Pemerintah daerah tentu mengucapkan apresiasi atas sumbangsih yang telah diberikan kepada masyarakat Tolitoli terutama di bidang pendidikan dan keagamaan, pembinaan untuk anak-anak sangat luar biasa. Saya juga menitip pesan
untuk senantiasa menjaga aqidah kaum muslimin dari berbagai kemungkinan distorsi pemikiran menyimpang yang dapat merusak sinergitas antara Wahdah Islamiyah dan pemerintah daerah yang selama ini sudah terjalin baik, dapat dijaga dan ditingkatkan.

Sementara itu, di tengah berjalannya sidang pleno dalam Musda, pimpinan sidang tiba-tiba menyampaikan pengumuman kejutan kepada peserta pleno. Tak berselang lama, dipanggilah seorang ustadz yang juga ketua Komunitas Dirosa yaitu Al-Akh Ghany Saad.

Di hadapan peserta pleno, pimpinan sidang menyebutkan, Komunitas Gerakan Gani Mengaji (GerGaJi) melakukan urunan atau donasi mengumpulkan uang, kemudian setelah terkumpul uang tersebut dibelikan sepeda motor dan spesial diserahkan kepada ustadz Gani begitu ia akrab disapa.

“Kami berikan sepeda motor ini kepada ustadz yang kami anggap terbaik, kami menilai bahwa hadiah ini adalah buah dari kesabaran dan keistiqomahan ustadz yang mengabdi sebagai seorang pengajar Alquran,” tutur ustad Gani peserta musda.

Adalah Ustadz Ridwansyah yang sering disapa Abu Fatimah. Sosok ustadz inilah yang menjadi inspirasi, sehingga terpilih untuk menerima donasi berupa sepeda motor.

“Beliau adalah inspirasi kami, beliau mengajarkan metode cepat orang dewasa baca quran (Dirosa) hingga ke pelosok desa, menjadi pengajar Dirosa sejak 2007 hingga sekarang, belum lama ini beliau menjual motornya untuk biaya kebutuhan anak di pondok, ia adalah kuli bangunan dan tak pernah mengeluh, sabarnya luar biasa, buah kesabarannya membuat kami tergerak untuk urunan membelikan beliau motor, agar usaha dakwah Alquran bisa terus berjalan,” urainya.

Ustadz Gani berpesan, semoga yang diberikan kepada Abu Fatimah dapat bermanfaat dan mendapat nilai pahala di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. (ham)