Musrenbang, Evaluasi Usulan yang Belum Terakomodir
NUSSA.CO, SAMARINDA – Usulan dan keluh kesah masyarakat di Kecamatan Samarinda Seberang akhirnya bisa disampaikan dalam ruang aspirasi Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), Rabu (25/1/2023) di Gedung Erlangga.
Hadir dalam Musrenbang, lima anggota DPRD Samarinda Dapil II yakni Joha Fajal, Samri Shaputra, Elnatan Pasambe, Guntur dan Anhar.
Aspirasi yang disampaikan mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, drainase, penanganan banjir, longsor hingga bantuan bagi UMKM di Samarinda Seberang.
Joha Fajal mengatakan, musrenbang merupakan sarana untuk menyampaikan aspirasi dari desa, kelurahan hingga kecamatan, dan menjadi dasar acuan pembahasan di DPRD Samarinda.
Dari sejumlah persoalan yang ada, banyak di antaranya yang berhasil ditangani, di antaranya penataan kota, ekonomi kemasyarakatan melalui berbagai program Pemkot Samarinda.
“Probebaya menjadi program unggulan wali kota untuk lingkungan terkecil yakni RT. Tetapi dalam perjalanannya, jika terdapat kendala dan tidak sesuai dengan tujuan awal program tersebut, maka perlu dilakukan evaluasi,” kata Joha.
Sementara, Anhar dalam musrembang menegaskan soal perlunya dilakukan evaluasi terhadap realisasi pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemkot Samarinda. Sebab, dari aspirasi yang ada masyarakat keluhkan pembangunan infrastruktur yang tidak dapat terpenuhi.
“DPRD punya dana aspirasi sebesar Rp 1,2 miliar, tapi nyatanya realisasi yang didapatkan hanya Rp 400 juta. Karena itu, melalui Musrenbang akan menjadi pintu masuk bagi aspirasi atas usulan yang belum terakomodir,” ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Samri Shaputra. Janjinya, DPRD akan mengupayakan untuk merealisasikan aspirasi warga yang belum terpenuhi di tahun sebelumnya.
“Dana aspirasi Rp 1,2 miliar, tapi setelah disahkan tersisa Rp 400 juta, hanya bisa membangun di 2 gang saja. Karena itu, di APBD Perubahan kami akan perjuangkan usulan-usulan itu bisa kembali terealisasi,” janjinya.
Di tempat yang sama, Camat Samarinda Seberang Aditya Koesprayogi mengatakan, usulan yang patut menjadi prioritas di antaranya pengembangan potensi wisata di Samarinda Seberang, perbaikan kerusakan jalan penghubung antara Samarinda Seberang dengan kecamatan lain.
“Pengembangan wisata dengan membangun dermaga di depan Masjid Tua. Wisatawan selain datang via jalur darat, juga bisa menikmati potensi sungai sebagai rangkaian wisata. Termasuk kerajinan manik-manik dan sarung tenun Samarinda,” saran camat. (*/adv)
Tinggalkan Balasan