Loadingtea

NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Varian baru virus Covid-19 terus bergerilya, bahkan telah sampai pula di Kota Balikpapan. Akibatnya, tidak hanya orang dewasa yang terpapar, bayi dan balita pun jadi korban virus mematikan tersebut.

Mengetahui dampak dari varian baru Covid-19, anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Parlindungan Sihotang mengaku sangat prihatin, bahkan ia merasa sedih dengan jumlah kasus yang terus meningkat serta korban meninggal dunia yang di antaranya terdapat balita.

Parlin, panggilan akrab politikus partai NasDem Kota Balikpapan ini mengatakan, bayi 20 bulan yang sempat dirawat di rumah sakit namun akhirnya meninggal dunia asbab Covid-19, menjadi kasus pertama di Kota Balikpapan.

“Tentu saja, kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi para orangtua utamanya agar patuh terhadap protokol Kesehatan. Kasihan anak-anak, akibat orangtua yang abai prokes, yang jadi korban adalah anak-anak, ini harus dicamkan,” serunya, Kamis (27/8/2021).

Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud juga senantiasa mengingatkan dan mengimbau warganya untuk selalu patuh prokes, dan membatasi ke luar rumah bersama anak-anak jika tidak terlalu penting.

“Jadi, orangtua wajib disiplin memakai masker. Kadang para orang tua anggap sepele, abai prokes, padahal khususnya kaum ibu biasa berbelanja ke luar rumah tanpa memakai masker,” mirisnya.

Anak-anak, sebutnya, belum memiliki imun seperti orang dewasa, hingga rentan terpapar virus dari orang-orang di sekitarnya. Beri mereka (anak-anak) asupan makanan dengan kandungan gizi yang lebih baik. Jangan terlalu sering diajak ke luar rumah menghadiri acara-acara yang tidak begitu penting.

Ia menegaskan, upaya pemerintah kota (Pemkot) untuk menerapkan hukuman denda bagi warganya, semata-mata untuk mendidik warga Balikpapan agar patuh prokes, disiplin serta menjaga kepentingan Bersama agar selamat dari serangan virus Covid-19. (adv)