Loadingtea

Bogor, Nussa.co

DPRD Donggala Senin kemarin bertolak ke kabupaten Bogor propinsi Jawa barat.

Ketua DPRD Donggala Takwin, wakil ketua I Sahlan bersama rombongan komisi II yang membidangi pendapatan itu diterima langsung Mardianti anggota Fraksi PKS Kabupaten Bogor diruang sidang utama.

“Ikan sebat ikan Gabus lebih cepat lebih baagus, selamat datang di kabupaten Bogor, permohonan maaf dari pimpinan DPRD Kabuapten Bogor, saat ini pimpinan sedang megikuti agenda lain, oh iya DPRD Kabuapten Bogor sehari terima tamu sampai 200 orang baik warga, instansi atau pun teman2 DPRD dari Daerah” kata perwakilan Ketua DPRD Kabupaten Bogor Mardianto dihadapan rombongan DPRD Donggala.
“Sebelum kami mendengarkan maksud kedatangan teman-teman DPRD Donggala, ijinkan kami menyampaikan profil singkat DPRD Kabupaten Bogor, anggota DPRD Kami jumlahnya 50 orang, dengan enam kecamatan jumlah penduduk mencapai 1 juta lebih, silahkan ketua DPRD Donggala apa yang ingin disampaikan”sebut politisi PKS ini.

Ketua DPRD Donggala Takwin dihadapan anggota DPRD Kabupaten Bogor mengatakan maksud kedatanganya bersama komisi II DPRD Donggala untuk mengetahui sejauh mana pengelolaan PAD (pendapatan asli daerah) dikabupaten Bogor.

“Kami ingin bertukar informasi sekalgus mencari tau tehnik peningkatakan PAD, karena yang kami tau Kabupaten Bogor juga terkenal dengan wisatanya, sektor apa saja yang menjadi andalan kabupaten Bogor,” Tanya Ketua DPRD Dongggaa Takwin.

Menaggapi pertanyaan ketua DPRD Donggala, Margianto menjelaskan saat ini pemerintah kabupaten Bogor baik DPRD maupub eksekutif berjalan bersama berkomitmen meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah) kabupaten Bogor, baik itu melalui program resmi kepemerinthana atau pun kegiatan lainnya.

“PAD Kabupaten Bogor mencapai 2 Triliun pertahun, menyangkut sektor penyumbang PAD terbesar mayoritas dari PBB, serta berasal dari even kearifan lokal yang dibuat pemerintah, di bogor ini selain Sunda, ada etnis cina dan arabnya juga, intinya mengedepankan kearifan lokal”sebutnya

“Selain itu penyumbang PAD Bogor juga dari sektor pariwisata, utamanya menyangkut Hotel, Cuma di Bogor terbalik, Hotel disini ramai terisi hanya diwaktu Week Day, kalau Week End sunyi”bebernya lagi.

Mardianto juga menambhakan ada satu adat atau kerafian lokal dikabupaten Bogor yang dulunya sumber PAD yakni Adu Domba dan Adu Kerbau

“Ada perdanya adu kerbau, Tapi Budaya ini sudah menyusut, sekarang sudah terbatas tidak seperti dulu lagi, kalau teman-teman DPRD Donggala mau membut legislasi atau perda untuk meningkatkan PAD kearifan lokal, silahkan saja, tapi pengusulan perdanya harus isinya kearifan lokal, kalau di Bogor ada adu kerbau, mungkin Donggala bisa cari yang lain sesuai adat atau kearifan lokal,”tutupnya (dun)