Loadingtea

NUSSA.CO, SAMARINDA – Menyandang diri sebagai kota penyangga utama Ibu Kota Negara (IKN), Samarinda terus berbenah, terutama dalam mempersiapkan SDM unggul dan berkompeten.

Wakil Ketua DPRD Samarinda Subandi mengatakan, Kota Samarinda harus dari sekarang mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan kompeten, sehingga bisa memantaskan diri sebagai kota penyangga utama IKN nusantara.

“Samarinda memiliki penduduk kurang lebih 800 ribu jiwa, sehingga hal penting yanh perlu untuk dipersiapkan dari sekarang adalah peningkatan kompetensi SDM lokal,” nilai Subandi, di Samarinda, Senin.

Disebutkan, sektor dagang dan jasa sudah mulai berkembang pesat di Samarinda. Seperti aktivitas perdagangan di pelabuhan, pasar, banyaknya pusat-pusat perbelanjaan, serta hotel berbintang, membuat Samarinda menjadi magnet utama bagi pendatang.

Lanjutnya, ledakan penduduk yang masuk saat IKN Nusantara terbentuk, membawa berkah bagi Samarinda, yang pastinya ada peningkatan transaksi ekonomi, namun tantangannya seberapa siap SDM lokal menghadapi SDM luar dengan segala keunggulan kompetensinya.

“Tidak bisa dipungkiri, SDM dari luar daerah, terutama dari Jawa memang banyak menghiasi jabatan-jabatan penting di korporasi Samarinda, tapi tidak menutup kemungkinan bahwa orang lokal tidak kalah bersaing,” yakinnya.

Subandi menjelaskan, salah satu hal yang mesti dikuatkan adalah sektor pendidikan vokasi pada satuan pendidikan. Perihal tersebut dinilai penting karena saat ini masih kekurangan pekerja-pekerja yang memiliki keahlian khusus, sehingga peran pendidikan vokasi akan berdampak besar bagi kemajuan industrialisasi dan jasa di Kota Samarinda.

Tambahnya, beasiswa tuntas harus selalu digiatkan, namun juga dikawal dan senantiasa dimonitor terkait hasil pemberian beasiswa di taraf pendidikan warga lokal. Program satu rumah, satu sarjana memang menjadi poin penting untuk meningkatkan kompetensi kota.

“Prinsipnya pendidikan adalah alat untuk meningkatkan derajat masyarakat, hal yang menjadi PR bagi wajah kota agar bisa menekan atau paling tidak, tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah, artinya tidak ada lagi angkatan kerja hanya dari taraf lulusan SD atau SMP,” ungkap Subandi.

Ditambahkan, sudah bukan saatnya lagi warga lokal menjadi pekerja kelas bawah, harus ada upaya untuk mengangkat warga-warga lokal menduduki posisi – posisi penting di instansi-instansi atau perusahaan-perusahaan Samarinda.

Kata Subandi, IKN itu adalah berkah sekaligus tantangan untuk memajukan SDM-SDM lokal yang berkompeten dan unggul di segala bidang. Bukan hanya mencetak profesional yang andal, namun juga melahirkan pebisnis yang unggul, dengan harapan warga lokal menjadi pemain penting di IKN Nusantara pada masa depan. (*/adv)