Loadingtea

Dirangkai dengan Kegiatan PERJUSAMU

NUSSA.CO, TOLITOLI – Kasus perundungan atau bullying di sejumlah daerah di Indonesia, kian meresahkan. Apalagi, perundungan dilakoni oleh remaja berstatus pelajar.

Nah, untuk mencegah maraknya fenomena perundungan khususnya di kalangan pelajar, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sandana menggelar kegiatan sosialisasi sekaligus mengkampanyekan upaya pencegahan terhadap aksi bullying atau perundungan dengan menggandeng kerja sama Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Tolitoli, Jumat (20/10/2023) malam dan dirangkai dengan kegiatan ekstrakurikuler, kepramukaan, hingga Minggu (22/10/2023).

Narasumber kegiatan, Aiptu Setyawan dalam materinya menjelaskan, sosialisasi anti-bullying harus terus dikampanyekan khususnya di tingkat sekolah, agar para anak didik benar-benar paham dan tidak berani untuk melakukan aksi bullying baik di dalam maupun di luar sekolah.

CEGAH DINI : Kegiatan sosialisasi dan kampanye Anti-Bullying di SDN Sandana, Kecamatan Galang. (dok)

“Bullying mesti kita cegah sejak dini, karena kalau tidak dicegah dini, ini akan berdampak buruk pada kehidupan para generasi muda, kelak. Karena itu, momen ini kami jadikan sebagai upaya untuk mengkampanyekan anti Bullying di sekolah,” jelasnya.

Ditambahkan, untuk mengatasi bullying diperlukan kerja sama seluruh pihak sekolah. Hal itulah yang disampaikan jajaran Satlantas Polres Tolitoli saat memaparkan beberapa poin penting tentang pencegahan bullying . Di antaranya, mengedukasi tentang pemahaman bullying, upaya menciptakan menciptakan ruang aman bagi teman sebaya, pendampingan pencegahan maupun tindakan tegas untuk korban dan pelaku bullying, membangun kesadaran kolektif sebaya, terakhir tidak memberi ruang bagi pelakunya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Sandana Maryasni A.R. Antung S.Pd.SD mengakui bahwa, aksi perundungan merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja. Pelaku bullying biasanya dilakukan oleh individu atau kelompok yang lebih kuat dengan tujuan menyakiti.

Perundungan bisa terjadi pada siapa saja, namun lebih sering dilakukan oleh anak usia remaja. Ada beberapa dampak bullying yang perlu diwaspadai karena bisa memengaruhi kesehatan mental korban, maupun pelaku. Di antaranya dapat memicu timbulnya gangguan emosi, masalah mental, gangguan tidur, penurunan prestasi, dan lain sebagainya.

“Kondisi akan merugikan banyak orang, anak-anak itu sendiri, orangtua, keluarga dan lingkungan pendidikan, makanya kita gelar sosialisasi ini untuk mencegah agar perundungan tidak sampai terjadi di lingkungan sekolah kami,” serunya.

Untuk diketahui, selain sosialisasi Anti-Bullying, dalam kegiatan ini juga digelar kegiatan Perkemahan Jumat, Sabtu dan Minggu (Perjusamu) di Gugus Depan Usman Binol Sandana. Kegkatan perkemahan adalah salah satu bentuk pemenuhan program kerja Gugus Depan sekaligus sebagai ajang seleksi peserta Kemah Bakti Akhir Tahun yang akan dilaksanakan pada Desember 2023 mendatang. (ham)