Loadingtea

NUSSA.CO SAMARINDA –Kota Samarinda (Pemkot) aktif menggelar bazar (pasar murah) untuk mengendalikan inflasi. Produk yang dijual di pasar murah sebagian besar adalah produk pertanian dan makanan yang terjangkau. Sementara beberapa diproduksi dari produk lokal, tidak semuanya. Hal itu diungkapkan anggota Komisi II DPRD Samarinda Shania Rizky Amalia.

Ia mengakui, selama beberapa masa reses, khususnya di daerah pemilihan (Dapil) Samarinda Utara dan Sungai Pinang, masih ada petani yang tidak mengetahui adanya rencana pemerintah.

“Masih banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya program bantuan ini,” kata Shania.

Selama ini beberapa kelompok tani diatur langsung oleh pemerintah, namun tidak semuanya memiliki catatan yang baik. Bahkan, pemerintah sering memberikan bantuan untuk pertanian.

Kemudian masih banyak petani yang mengeluhkan mahalnya harga pupuk kimia dan membutuhkan bantuan untuk menggarap ladangnya. Beberapa petani bahkan tidak mengetahui tujuan menjual hasil pertanian. “Data akuratnya pun masih belum ada di kelurahan, bagaimana mau mendapat bantuan,” ujarnya. “

Mungkin ada kelompok tani yang terlibat dan ada juga yang tidak. Makanya saya ingin bantuan pertanian ke depan bisa merata,” lanjutnya.

Shania mengaku menemukan hal tersebut di beberapa daerah antara lain Muang Dalam, Muang Ilir, Bayur, Lempake dan Gunung Lingai. Ia berharap pada musim ini, pemerintah harus memberikan perhatian yang sama kepada petanian lokal. (adv)