Loadingtea

Pengadaan Barang Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa peralatan pembuatan Kripik, dengan menggunakan dana desa menjadi kritikan dan pertanyaan oleh masyarakat Donggala.

Merespon kejadi tersebut DPRD Donggala pun melakukan upaya dengan melakukan Rapat Paripurna Dengar Pendapat kepada instansi terkait

Sudah dua kali digelar rapat Paripurna pembentukan  panitia khusus (Pansus) TTG itu di tunda disebabkan ketidakhadiran perwakilan eksekutif  dalam rapat tersebut.

Tak ayal perwakilan Tokoh Masyarakat Wawan, Mengatakan  DPRD  jangan lemah. Jangan Seperti kehilangan Taji. Jika seperti begini terus. Bisa kacau seluruh Desa yang berada di kabupaten Donggala. Kalian Itu Lembaga Besar.

“ Jika Asas manfaat ada, silahkan. Tapi, jika tidak ada. Ngapain di adakan di desa. Belum lagi harganya seperti ada di mainkan atau diduga ada Mark-Up,” Ucapnya. Jum’at (26/02/21)

Lanjutnya bahwa Dana Desa seperti menjadi sasaran empuk  untuk di otak atik, padahal desa sudah jelas programnya untuk kemajuan Desanya masing-masing.”

Senada  dengan Wawan, perwakilan masyarakat Donggala, Masrifan atau dikenal dengan Ippang menambahkan bahwa itu semua ada di tangan anggota DPRD sendiri. Jika serius pasti akan terbentuk mengingat ini berbicara anggaran desa dan uang Negara.

“ Sudah banyak kasus  di lapangan. mengenai dana desa seperti di obok-obok dengan pengadaan alat TTG, padahal dimasa pandemi ini kementrian desa mengalihkan dana tersebut menjadi dana bantuan langsung tunai (BLT) untuk warga,” Ucapnya.

Untuk Itu, Lanjut Ippang. Kasian desa sudah menjalankan programnya masing-masing akan tetapi dengan adanya pengadaan TTG semua programnya akan berubah lagi. Untuk itu saya mohon anggota DPRD segerakan bentuk Pansus TTG. (AKB)