Loadingtea

NUSSA.CO, BALIKPAPAN — Paguyuban Keluarga Ngayogyakarta Hadiningrat di Kalimantan Timur (Pakaryaning Yogya) kembali menggelar silaturahmi dan pertemuan bulanan yang sarat nuansa budaya pada Minggu, 3 Agustus 2025, di kediaman Ibu Sri Subandi, istri almarhum dr. H. M. Subandi, M.Kes, di Jl. Impres II No. 1 RT 19 Balikpapan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, yang dikenal sebagai salah satu tokoh sesepuh masyarakat asal Yogyakarta di kota Balikpapan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas semangat warga Yogya di perantauan yang terus menjaga dan melestarikan budaya leluhur di tengah kehidupan modern.

“Sebagai orang Jogja, saya bangga melihat semangat guyub dan pelestarian budaya seperti ini. Ini bukan hanya hiburan, tapi warisan yang harus terus dijaga,” ungkap Bagus Susetyo.

Acara yang dimulai pukul 11.00 WITA ini menampilkan beragam hiburan tradisional khas Jawa, mulai dari karawitan Ngestilaras yang dipandu oleh pelatih Sigit, hingga pertunjukan wayang kulit dengan dalang-dalang berbakat, termasuk dalang cilik Habibie, dalang Popo, dan dalang perempuan Mbak Menik.

Keunikan acara ini berhasil menarik antusiasme warga sekitar, baik dari kalangan masyarakat Jawa maupun non-Jawa, yang datang untuk menyaksikan langsung pertunjukan budaya yang jarang digelar di Balikpapan. Banyak dari mereka mengaku terkesan dengan penampilan para seniman, terutama penampilan dalang cilik yang mencuri perhatian.

Tak hanya menjadi ajang silaturahmi internal, kegiatan ini juga menjadi bentuk kontribusi budaya dalam memperkaya kehidupan sosial masyarakat Balikpapan. Ketua Umum Pakaryaning Yogya, AKBP Sukarman, mengatakan bahwa pihaknya akan terus menggelar agenda-agenda seni dan budaya secara rutin.

“Rencana ke depan, kami juga akan mengikuti lomba dalam rangka peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 24 Agustus 2025, seperti lomba memasak, pameran kuliner khas Jogja, hingga lomba-lomba seni budaya lainnya,” ujar Sukarman.

Dengan semangat kebersamaan, Pakaryaning Yogya menunjukkan bahwa identitas dan kearifan lokal tak luntur meski jauh dari kampung halaman. Kegiatan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa budaya adalah kekuatan yang mampu menyatukan berbagai kalangan dalam suasana hangat dan penuh makna. (Adv/DiskominfoBpp)