Loadingtea

Nussa.co, Samarinda– Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (POLITANI) dan Politeknik Negeri Samarinda (POLNES) menegaskan sikap tegas terkait dinamika pasca aksi 1 September 2025 di DPRD Kaltim. Keduanya menyatakan tidak menjadi bagian dari langkah perangkat aksi Aliansi Mahakam yang menghadiri agenda bakti sosial bersama Polresta Samarinda pada Kamis, 11 September 2025.

Menurut kedua organisasi mahasiswa ini, tindakan Jenderal Lapangan yang membawa nama Aliansi Mahakam dalam agenda tersebut mencederai marwah gerakan mahasiswa dan melemahkan gelombang perjuangan pasca aksi.

“Kami ingin menegaskan bahwa kami tidak menjadi bagian dari tindakan yang melukai gerakan mahasiswa. Membawa nama aliansi dalam agenda bersama aparat jelas bukan cerminan perjuangan yang kita sepakati bersama,” tegas Andi Muhammad Akmal, Presiden BEM POLITANI.

Presiden BEM POLNES, Reza Dwi Saputra, menambahkan bahwa kekecewaan mereka telah diwujudkan dengan sikap konkret.

“Dalam dua kali konsolidasi tertutup terakhir, kami secara sadar menahan massa kami untuk tidak hadir. Itu bentuk penegasan bahwa kami tidak menyetujui arah yang diambil perangkat aksi. Dan hari ini kami pertegas kembali: kami tidak terlibat dan tidak menyetujui langkah tersebut,” ujarnya.

Meski demikian, kedua BEM ini memastikan akan tetap konsisten berada di barisan mahasiswa yang berpihak pada rakyat.

“Kami tetap mengawal isu-isu rakyat dengan garis perjuangan yang independen, kritis, dan tidak melempem karena kompromi. Kami tetap di jalur perlawanan, tapi kami tidak bisa disamakan dengan tindakan yang mencederai integritas gerakan,” tutup keduanya.