Loadingtea

Kiprah Agus Salim dan Transformasi Rutan Balikpapan

NUSSA.CO, BALIKPAPAN — Di tengah sorotan publik yang kerap memandang rumah tahanan sebagai tempat kehilangan harapan, Agus Salim menghadirkan perspektif berbeda. Sebagai Kepala Rutan Kelas IIA Balikpapan, ia memandang rutan sebagai ruang pemulihan, penguatan karakter, dan pengaktualan nilai-nilai kebangsaan.

Momentum Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 menjadi penguat semangat tersebut. Di balik dinding tinggi yang memisahkan warga binaan dari dunia luar, nilai-nilai Pancasila justru tumbuh dan membumi. Upacara peringatan hari sakral ini digelar dengan khidmat, mengusung tema nasional: “Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila Menuju Indonesia Emas 2045.”

“Kami tidak hanya sekadar membina, tapi menanamkan kembali nilai kehidupan. Pancasila bukan milik orang merdeka saja, tapi juga milik mereka yang sedang menebus kesalahan dan ingin berubah,” tegas Agus Salim saat ditemui usai memimpin upacara.

Rutan Mandiri: Proyek Perubahan yang Menjadi Gema Nasional

Salah satu tonggak utama kepemimpinan Agus Salim adalah peluncuran Program Rutan Mandiri sejak 2021. Program ini menjadi cerminan nyata aktualisasi Pancasila, terutama dalam hal keadilan sosial, gotong royong, dan pemberdayaan.

“Awalnya hanya dari ide kecil. Tapi saya percaya, warga binaan punya potensi luar biasa kalau diberi ruang yang benar,” ujar Agus.

Program ini meliputi pelatihan keterampilan sablon, menjahit, pertukangan, hingga produksi batako dan paving block. Hasil karya warga binaan telah beberapa kali ditampilkan dalam pameran UMKM dan acara resmi pemerintah kota. Bahkan sebagian produk sudah dipesan oleh beberapa instansi dan komunitas.

Salah satu warga binaan, sebut saja R, pria 38 tahun yang sedang menjalani hukuman 5 tahun, mengaku program ini mengubah hidupnya. “Sebelumnya saya enggak punya arah. Tapi di sini saya bisa belajar sablon, sekarang sudah bisa produksi sendiri. Nanti kalau bebas, saya mau buka usaha kecil di kampung,” kata R dengan mata berbinar.

Senada dengan itu, seorang petugas pembinaan yang telah 10 tahun bertugas di Rutan Balikpapan, inisial M, menyebut perubahan ini sangat terasa sejak Agus Salim memimpin.

“Dulu kita banyak fokus pada penjagaan saja. Sekarang warga binaan aktif berkegiatan, lebih tertib, dan punya harapan. Itu karena pendekatan pembinaan yang menyeluruh dari Pak Agus,” kata M.

Program Unggulan Rutan Balikpapan di Bawah Komando Agus Salim

Selain Rutan Mandiri, Agus Salim juga memaksimalkan berbagai program pembinaan lainnya:

Pendidikan & Keagamaan:

  • Program baca tulis Al-Qur’an
  • Paket A, B, dan C kerja sama dengan PKBM
  • Ceramah rohani lintas agama
  • Urban Farming & Ketahanan Pangan:
  • Budidaya lele, nila, serta sayuran
  • Program dapur sehat mandiri
  • Rehabilitasi Narkoba & Kesehatan Mental:
  • Program rehabilitasi berbasis peer-support
  • Senam pagi dan konseling psikolog
  • Zero Halinar (HP, Pungli, Narkoba): Razia dan pemusnahan barang terlarang
  •  Sosialisasi internal zona integritas WBK/WBBM

Prestasi Lainnya: Rutan Naik Kelas

Pada tahun 2023, Rutan Balikpapan resmi naik status dari Kelas IIB menjadi Kelas IIA. Ini menjadi bukti komitmen Agus Salim dalam reformasi birokrasi, peningkatan pelayanan publik, serta pembinaan yang bermutu.

“Naik kelas itu bukan hanya soal administrasi, tapi tentang pengakuan atas kerja keras semua pihak—petugas, mitra, dan tentu warga binaan,” ujar Agus.

Agus Salim membuktikan bahwa kepemimpinan bisa menyala bahkan di tempat yang paling redup. Melalui kerja keras, keberanian berinovasi, dan jiwa kemanusiaan, ia membentuk rutan sebagai kawah candradimuka: tempat menanam nilai, bukan sekadar menjalani hukuman.

Pancasila hidup di balik jeruji. Dan Rutan Balikpapan adalah bukti bahwa semangat itu masih menyala—berkat dedikasi seorang pemimpin yang bekerja dalam diam, namun berdampak luar biasa. (day)