Loadingtea

Agus Salim Aktif Kembangkan Pembinaan Produktif, Dari Workshop hingga Urban Farming

NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Gelaran Panggung Gembira di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Balikpapan menjadi penutup semarak rangkaian peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan (HBP) ke-61 Tahun 2025, Jumat (9/5/2025). Suasana meriah dan penuh antusiasme mewarnai momen tersebut, ketika para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tampil membawakan hiburan musik dan kreasi seni lainnya di hadapan sesama warga binaan dan petugas rutan.

Acara ini menjadi simbol nyata dari pendekatan pembinaan humanis yang dikembangkan di bawah kepemimpinan Kepala Rutan Balikpapan, Agus Salim. “Panggung hiburan ini bukan hanya tentang bersenang-senang. Ini adalah ruang untuk mengekspresikan diri, membangun kepercayaan diri, dan mendorong semangat perubahan di antara warga binaan,” ujar Agus Salim.

Pertunjukan seni di atas panggung diiringi musik elekton disambut sorak sorai WBP, menciptakan suasana kekeluargaan di dalam lingkungan rutan. Selain sebagai sarana hiburan, kegiatan ini juga memberikan ruang psikososial yang positif dalam proses pembinaan warga binaan.

Tak hanya itu, selama sepekan penuh, beragam kegiatan olahraga, seni, dan sosial digelar untuk memeriahkan HBP ke-61. Mulai dari senam sehat bersama, lomba catur, tenis meja, voli, hingga kegiatan kerohanian dan pelayanan kesehatan turut mewarnai perayaan tersebut.

Kegiatan berlangsung dalam suasana aman dan tertib. Pengamanan yang ketat, kesadaran para warga binaan, serta sinergi antar petugas membuat seluruh rangkaian acara berjalan sukses dan penuh makna.

Namun di balik kemeriahan panggung hiburan dan perayaan, terdapat kerja keras berkelanjutan dari jajaran Rutan Balikpapan dalam menciptakan berbagai program pembinaan yang inovatif dan produktif bagi warga binaan.

Sejak dipimpin Agus Salim, Rutan Balikpapan terus melakukan berbagai terobosan dalam pembinaan narapidana. Beragam kegiatan produktif telah diimplementasikan, tidak hanya sebagai pengisi waktu, tetapi sebagai bekal keterampilan dan kemandirian pasca pemasyarakatan.

Program-program unggulan yang telah berjalan antara lain:

  • Workshop kerja WBP: Meliputi pelatihan pengelasan, menjahit, pertukangan, dan produksi furnitur sederhana yang hasilnya digunakan untuk kebutuhan internal dan berpotensi dipasarkan ke luar.
  • Urban farming dan hidroponik: WBP diberdayakan untuk menanam sayuran dan tanaman konsumsi lain menggunakan metode ramah lingkungan, memperkuat aspek ketahanan pangan internal rutan.
  • Produksi makanan olahan: Para WBP terlibat aktif dalam pembuatan kue kering, keripik, dan jajanan pasar, yang dijual melalui koperasi pengayoman dan digunakan dalam berbagai acara rutan.
  • Pembinaan spiritual dan mental: Selain keterampilan, kegiatan seperti pengajian, bimbingan rohani, hingga konseling kepribadian secara rutin digelar untuk membentuk mental yang kuat dan sehat.

“Setiap program kami rancang agar WBP tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga mendapatkan nilai tambah berupa keterampilan, pembinaan mental, dan motivasi untuk kembali menjadi bagian masyarakat yang positif,” jelas Agus Salim.

Kepala Rutan Balikpapan itu juga menekankan bahwa semua program tersebut dirancang agar berkelanjutan, dengan pengawasan dan evaluasi rutin dari petugas. Para WBP yang berprestasi pun diberikan apresiasi dan kepercayaan lebih dalam aktivitas pembinaan.

Dengan berbagai gebrakan dan inovasi yang dijalankan secara konsisten, Rutan Balikpapan kini menjelma sebagai salah satu rutan rujukan di Kalimantan Timur, khususnya dalam penerapan pembinaan modern dan humanis yang berdampak langsung pada kualitas hidup warga binaan. (*/day)