Loadingtea

NUSSA.CO, BALIKPAPAN — Suasana hangat dan penuh antusiasme mewarnai kegiatan Serap Aspirasi (Reses) Masa Sidang III Tahun 2025 yang digelar Ketua Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Fauzi Adi Firmansyah, di RT 32 Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara, Minggu (31/8/2025). Reses kali ini bukan sekadar agenda formal, melainkan momentum warga untuk berbicara langsung mengenai persoalan hidup sehari-hari kepada wakil rakyatnya.

Kegiatan yang dihadiri Ketua RT 32, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ratusan warga ini berlangsung interaktif. Aspirasi yang muncul didominasi oleh persoalan klasik yang belum tuntas dari waktu ke waktu, seperti keterbatasan distribusi air bersih, perbaikan jalan lingkungan, hingga peningkatan sarana pendidikan dan fasilitas publik.

Menanggapi hal tersebut, Fauzi Adi yang akrab disapa Adi menegaskan bahwa reses adalah kewajiban konstitusional dan sekaligus ruang perjuangan. Ia berjanji, setiap keluhan dan masukan warga akan diperjuangkan melalui mekanisme DPRD agar Pemerintah Kota Balikpapan menghadirkan solusi konkret.

“Saya hadir bukan hanya untuk mendengar sekadar cerita, tetapi memastikan suara bapak-ibu tidak hilang di udara. Aspirasi ini akan kami kawal dan kami perjuangkan sampai ada jawaban nyata dari pemerintah,” tegas Adi yang disambut tepuk tangan meriah dari warga.

Kehadiran tokoh agama dan tokoh masyarakat menambah bobot diskusi. Mereka menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, legislatif, dan pemerintah. Menurut mereka, pembangunan tidak boleh berhenti pada wacana atau janji, tetapi harus nyata menyentuh kebutuhan rakyat.

Selain menyerap aspirasi, reses ini juga membawa nilai edukasi politik. Warga diajak memahami bahwa demokrasi bukan sekadar hadir saat pemilu, melainkan terus hidup lewat partisipasi aktif dalam mengawal kebijakan. Adi menekankan bahwa keberanian warga menyuarakan pendapat merupakan fondasi perubahan.

“Balikpapan adalah milik kita bersama. Jika kita bersatu menjaga, mengkritisi, sekaligus membangun, maka masa depan kota ini akan lebih baik bagi anak-anak kita,” pungkasnya.

Menutup pertemuan, Adi menyampaikan apresiasi atas antusiasme warga RT 32. Menurutnya, reses kali ini membuktikan bahwa ruang dialog antara rakyat dan wakilnya masih hidup dan berfungsi sebagai jembatan aspirasi.

“Dari forum sederhana di lingkungan RT 32, lahir harapan besar untuk pembangunan yang lebih adil, merata, dan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat Balikpapan Utara,” tandasnya. (Adv)