UMKM Lokal Berpeluang Masuk Program MBG, Suriani Dukung Langkah Wali Kota Balikpapan
NUSSA.CO, BALIKPAPAN — Wacana melibatkan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam penyediaan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar di Kota Balikpapan mendapat dukungan penuh dari kalangan legislatif. Anggota Komisi II DPRD Balikpapan, Suriani, menilai kebijakan tersebut bukan hanya soal pemenuhan gizi anak sekolah, tetapi juga strategi cerdas untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
“Kalau produk makanan lokal atau asli Balikpapan menjadi menu MBG bagi anak-anak murid, itu sangat bagus sekali. Bahkan akan memberikan dampak langsung bagi pelaku UMKM itu sendiri,” ujar Suriani saat ditemui awak media, Rabu (3/9/2025).
Menurutnya, program MBG yang digagas Wali Kota Rahmad Mas’ud ini akan menjadi wadah nyata untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda sekaligus memperluas pasar bagi pelaku usaha lokal. Suriani menekankan bahwa keterlibatan UMKM tidak boleh asal-asalan, melainkan harus disertai standar ketat terkait kandungan gizi, kualitas bahan, hingga kebersihan proses pengolahan.
“Makanan yang disajikan harus memenuhi standar gizi yang ditentukan Badan Gizi Nasional. Kebersihan juga menjadi aspek yang tidak bisa ditawar. Anak-anak kita butuh asupan yang sehat agar tumbuh optimal,” tegasnya.
Meski demikian, Suriani menyoroti kelemahan Balikpapan dalam hal identitas kuliner. Ia menyayangkan bahwa hingga kini kota ini belum memiliki makanan khas yang benar-benar melekat sebagai ikon lokal. “Banyak makanan yang populer di Balikpapan sebenarnya berasal dari luar daerah, seperti Bakpia dari Yogyakarta atau Soto Banjar dari Banjarmasin. Padahal, kalau Balikpapan punya makanan khas sendiri, itu akan menjadi nilai tambah,” ujarnya.
Suriani menilai kehadiran makanan khas Balikpapan akan memperkuat identitas daerah sekaligus berpeluang besar dipromosikan dalam program MBG. Hal ini, lanjutnya, dapat menjadi momentum memperkenalkan keunikan kuliner Balikpapan ke generasi muda sekaligus wisatawan.
Dengan demikian, program MBG tidak hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga bisa menjadi sarana promosi budaya dan ekonomi lokal. Ia pun berharap Pemkot Balikpapan bersama pelaku UMKM dapat duduk bersama merumuskan strategi terbaik agar implementasi program ini berjalan sesuai harapan.
“Kalau program ini bisa terlaksana dengan baik, maka manfaatnya berlipat: anak-anak sehat, UMKM berkembang, dan Balikpapan punya daya tarik kuliner yang semakin kuat,” tutup Suriani optimistis. (Adv)
 
								 
													
Tinggalkan Balasan