Ada Village Penginapan Lamaru Sunrise Beach

(FOTO : Dok/Nussa.co)
Tampilan luar village penginapan LSB dan dalam kamar dilengkapi pendingin ruangan
NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Pasca pandemic covid – 19, beragam sektor usaha terpuruk dratis terlebih di Kota Balikpapan.
Tak sedikit sektor usaha parwisata di masa zona hitam covid – 19 banyak yang gulung tikar.
Lambat laun perjalanan merebaknya zona hitam covid – 19, akhirnya dapat ditekan hingga kisaran PPKM untuk Balikpapan di kisaran level 2 dan terakhir satu.

(FOTO : Dok/Nussa.co)
Foto 1 atas awak media menunjukan spanduk selamat datang di LSB, foto bawah 2 dan 3 suasana kolam pemancingan dan warung PKL “kopi darat” penuh untaian silaturahmi Bhabinkamtibmas Lamaru Aipda Anam dan pengelola wisata serta pedagang PKL LSB
Beragam upaya sosialisasi terus di lakukan agar kasus covid tidak melonjak kembali secara signifikan, saat ini Kota Minyak sudah berstatus epidemic covid – 19 melalui berbagai kiat pencegahan.
Perlahan ekonomi mulai kembali menguat perputarannya, terlebih sektor – sektor jasa hiburan wisata sedikit demi sedikit mulai menggeliat kembali.
Hal tersebut pulalah yang mendorong kepedulian Bhabinkamtibmas Lamaru Aipda Anam terpanggil membantu para penggiat usaha wisata di wilayah rayon Lamaru dalam menjalankan kewenangannya yang lebih humanis lagi.
Aipda Anam mengatakan kepada wartawan Nussa.co, Lamaru dapat bangkit ekonominya jika sektor wisata mulai terangkat, salah satunya melalui keberadaan Lamaru Sunrise Beach (LSB).

(FOTO : Dok/Nussa.co)
Tampak foto 1 atas pengelola kolam pemancingan LSB memperlihatkan ikan laut dalam kolamnya, foto 2 tersedia wahana permainan motor trail mini dan APV yang di sewakan
Untuk itu Media Nussa.co, mewawancarai langsung Zainal selaku pengelola pantai LSB yang dipercaya, terkait sarana – sarana apa saja didalamnya.
“Fasilitas yang disiapkan LSB diantaranya 4 village penginapan, kolam pemancingan, gazebo pinggir pantai, warung kopi kaki lima, permainan anak seperti mini moto cross, APV, ban untuk ukuran orang dewasa dan anak-anak,” ulas Zainal.
Lantas berapa tarif untuk dapat membooking 1 village, Zainal menjelaskan untuk menginap satu malam dikenakan tarif Rp.1,7 juta. “Sedangkan pemancingan tergantung besar kecilnya ikan maksimal Rp 80 ribu tanpa batas waktu, sementara Gazebo pinggir pantai Rp 150 ribu tanpa waktu, motor APV dan motor cross mini Rp 40 ribu per – 20 menit. Kalau ban berenang yang biasa Rp 5 ribu dan ban bebek – bebekan Rp 15 ribu,” jelas Zainal.
Bhabinkamtibmas menambahkan, kini Balikpapan Timur memiliki banyak wisata dulu kita hanya mengenal ada namanya pantai Manggar, Segara Lamaru, Kampung Nelayan Manggar Baru, Villa Lembayung Teritip ditambah lagi dengan LSB. “Dampak positifnya banyak menyerap tenaga kerja lokal, termasuk memberikan ruan serta tempat bagi warga sekitar yang ingin membuka usaha seperti kuliner, warung kopi (PKL),” tutup Aipda Anam.(aji/rin)

Tinggalkan Balasan