Imbau Pemerintah Pariwisata DPRD Balikpapan Terpanggil Bersama – Sama Lestarikan Kesenian Dan Budaya
Seharusnya Prihatin Ketika Reog Di Klaim Malaysia Kita Hanya Prihatin Hal Ini Karena Kurang Dukungan Pihak Terkait Pemerintah Bersama Pariwisata DPRD Setempat “Malaysia Saja Bangga Dengan Reog”
(FOTO : Dok/Nussa.co)
Mengenang kembali detik – detik wakil ketua Paguyuban Reog Singo Menggolo dan Kudo Menggolo Sugianto bertindak selaku pemain barong berkesempatan mengarak Wali Kota Balikpapan saat mentas
NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Indonesia memiliki kekayaan akan keberagaman seni dan budayanya dan patut terus dilestarikan.
Tentunya untuk dapat melestarikan berkesenian, berkebudayaan tak lepas dari banyak dukungan suport lintas kalangan apakah pemerintah daerah, intansi pariwisata begitupula keterwakilan anggota dewan di parlemen. Lantas sejauh mana suport Pemerintah Kota Balikpapan, dinas pariwisata serta DPRD bersama – sama memajukan dunia berkesenian?
Maka dari itu awak media online Nussa.co untuk kali ke – 2 bertandang ke markas Paguyuban Reog Singo Menggolo dan Kudo Menggolo Kota Balikpapan, mewawancarai wakil ketuanya Sugianto.
“Sejauh ini perhatian pemerintah terhadap berkesenian masih nol (minim), seharusnya apakah itu Pemkot Balikpapan, Dinas Pariwisata serta anggota legislatif dapat lebih memperhatikan dengan memberikan dukungan penuh,” ucap salah satu pemain barong pada paguyuban Reog Singo Menggolo sekaligus Kudo Menggolo.
(FOTO : Dok/Nussa.co)
Foto atas (satu) saat Wakil Ketua Reog Simgo Menggolo dan Kudo Menggolo Sugianto diwawancarai wartawan media online Nussa.co bahas seputar berkesenian foto bawah (dua) keaktifan terjun langsung gelorakan berkesenian serta berkebudayaan di Kota Balikpapan.
Sugianto mengatakan dalam memperkenalkan reog juga kuda lumping diperlukan penggiat – penggiat seni yang tulus mencintai seni budaya. “Saya ini fanatik dengan kesenian reog maupun kuda lumping datangnya dari hati atas rasa cinta akan hal itu, sesibuk – sibuknya saya sebagai pengusaha tapi jika dipanggil mentas maka lebih diutamakan,” jelasnya.
Walaupun reog, kuda lumping bukan kesenian tradisi budaya Balikpapan akan tetapi milik Indonesia. “Ketika saya pribadi reog diklaim kebudayaan Malaysia maka saya langsung teriak, mengkritisinya,” imbuh Sugianto.
Pengalaman berkesan Sugianto saat menjadi barong pernah mengarak Wali Kota Balikpapan H Rahmad Masud.
Apakah selama ini Keluarga besar Reog Singo Menggolo, Kudo Menggolo pernah menghadap langsung kepada pemangku kekuasaan seperti Wali Kota, pejabat Pariwisata termasuk anggota dewan? “Selama ini belum sih meminta suport, akan tetapi seharusnya dapat lebih terpanggil lagi, semoga saja melalui media informasi online ini dapat didengar atau dibaca pihak terkait dalam menindaklanjuti pelestariannya,” ulas Sugianto. (aji/rin)
Tinggalkan Balasan