Loadingtea

Serukan Generasi Muda untuk Tidak Apatis

NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Sufyan Jufri, S.H., anggota DPRD Balikpapan periode 2024-2029, menyoroti peran strategis pemilih pemula dalam Pilkada Balikpapan yang akan berlangsung pada 27 November 2024. Ia menilai, kontestasi politik lima tahunan ini bukan hanya ajang memilih pemimpin kota, tetapi juga menjadi momen penting bagi generasi muda untuk menunjukkan kepedulian dan keterlibatan mereka dalam menentukan arah pembangunan Balikpapan ke depan.

Perjalanan Karier dan Pendidikan

Sufyan Jufri lahir dan besar di Balikpapan Timur, menempuh pendidikan dasar di SD Negeri 013 Teritip, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 13 Teritip, dan SMA Negeri 4 Balikpapan. Setelah itu, ia meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) dari Fakultas Hukum Universitas Mulawarman (Unmul) pada tahun 2010. Selama masa kuliah, Sufyan aktif dalam organisasi kemahasiswaan, termasuk menjabat sebagai Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Unmul.

Sebelum terjun ke dunia politik, Sufyan memiliki pengalaman sebagai wartawan di surat kabar lokal di Kalimantan Timur, khususnya di Samarinda dan Balikpapan. Pengalaman ini memberinya wawasan mendalam tentang isu-isu sosial dan kebutuhan masyarakat.

Dari Pena ke Parlemen

Beralih ke politik melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sufyan mengaku mendapatkan banyak bimbingan dari tokoh senior partai, termasuk Syafruddin, Ketua PKB Kalimantan Timur. Meski gagal dalam pencalonan pada Pemilu 2019, ia bangkit dan berhasil merebut hati pemilih pada Pemilu 2024. Fokusnya kini adalah memastikan bahwa aspirasi warga Balikpapan Timur terakomodasi, dengan prioritas pada pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang memadai.

Meningkatkan Partisipasi Pemilih Pemula

Dalam konteks Pilkada Balikpapan, Sufyan mengungkapkan bahwa pemilih pemula, yang terdiri dari generasi Z dan milenial muda, memiliki jumlah yang signifikan dalam daftar pemilih tetap. Oleh karena itu, suara mereka akan sangat menentukan hasil akhir. Namun, ia juga mengakui bahwa kelompok ini sering kali menjadi yang paling rentan terhadap apatisme politik, terutama jika mereka merasa tidak memiliki informasi yang cukup atau kurang memahami pentingnya partisipasi mereka.

“Pemilih pemula harus memahami bahwa keputusan mereka di bilik suara akan memengaruhi banyak aspek kehidupan mereka, mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga pelayanan publik. Jika mereka tidak terlibat, siapa lagi yang akan memastikan kebutuhan mereka diperjuangkan?” tegasnya.

Melek Politik untuk Pilihan yang Tepat

Sufyan menekankan pentingnya pemilih pemula memiliki pemahaman yang baik tentang visi, misi, dan rekam jejak calon pemimpin yang akan mereka pilih. Ia mendorong generasi muda untuk mencari informasi secara mandiri dan kritis, baik melalui debat kandidat, diskusi publik, maupun sumber terpercaya lainnya.

“Jangan memilih hanya berdasarkan popularitas atau janji manis. Lihat program kerja yang ditawarkan dan tanyakan apakah itu relevan dengan kebutuhan kalian. Pilihan kalian adalah investasi untuk masa depan Balikpapan,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya menghindari pengaruh negatif, seperti kampanye hitam, yang sering kali menjebak pemilih muda. Menurutnya, pemilih pemula harus berani mengatakan tidak pada segala bentuk manipulasi politik yang merusak integritas demokrasi.

Kampanye Edukasi Politik

Untuk mendorong kesadaran pemilih pemula menjelang Pilkada, Sufyan mengusulkan kampanye edukasi politik yang melibatkan sekolah, kampus, dan komunitas pemuda. Ia percaya bahwa memberikan pemahaman yang mudah dicerna tentang proses pemilu dan pentingnya partisipasi politik dapat mengubah apatisme menjadi antusiasme.

“Generasi muda memiliki energi dan potensi besar untuk membawa perubahan. Dengan pemahaman yang tepat, mereka tidak hanya akan memilih dengan bijak, tetapi juga menjadi penggerak perubahan di masyarakat,” jelasnya.

Momentum Membangun Balikpapan

Sufyan juga mengingatkan bahwa Pilkada 2024 menjadi sangat krusial mengingat berbagai tantangan yang dihadapi Balikpapan, termasuk dampak pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, pertumbuhan populasi, dan kebutuhan infrastruktur yang terus meningkat. Pemilih pemula, menurutnya, harus memastikan bahwa pemimpin yang terpilih adalah sosok yang mampu menjawab tantangan-tantangan tersebut.

“Balikpapan membutuhkan pemimpin visioner yang tidak hanya memahami tantangan hari ini, tetapi juga mampu merancang solusi untuk masa depan. Pemilih pemula memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa pemimpin seperti itu yang terpilih,” katanya.

Harapan untuk Generasi Muda Balikpapan

Dengan Pilkada yang tinggal hitungan hari, Sufyan berharap pemilih pemula di Balikpapan dapat memanfaatkan momen ini untuk menunjukkan kepedulian mereka. Ia meyakini bahwa keterlibatan aktif mereka tidak hanya akan menentukan hasil Pilkada, tetapi juga menjadi langkah awal untuk membangun generasi yang lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap masa depan kota.

“Pilkada 27 November 2024 adalah kesempatan emas bagi generasi muda untuk membuktikan bahwa mereka adalah pilar masa depan Balikpapan. Jangan hanya jadi penonton, tapi jadilah bagian dari perubahan,” pungkasnya.

Dengan semangat yang ia bawa, Sufyan ingin menginspirasi generasi muda untuk berani mengambil peran dalam menentukan nasib kota Balikpapan. (day)