Loading

NUSSA.CO, SAMARINDA – Kerja keras Wali Kota Samarinda berserta jajaran untuk menekan dan menjaga laju angka inflasi di Samarinda, menuai apresiasi sejumlah kalangan, salah satunya yang disampaikan Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik.

Menurut Rofik, nilai inflasi di Samarinda saat ini mencapai 5,3 persen, angka tersebut cukup rendah dari rata-rata angka inflasi yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia.
“Wali kota dan jajarannya patut mendapat apresiasi atas capaian kerja dalam pengelolaan keuangan daerah, semoga prestasi ini bisa terus dipertahankan,” tutur Abdul Rofik, Selasa (1/11/2022).

Selain apresiasi, Rofik menegaskan, jika pemkot salah menerapkan kebijakan dan raihan kerja buruk maka sepantasnya pula wali kota dan jajaran mendapatkan protes dan kritik, tujuannya agar ada evaluasi dan perbaikan ke arah yang lebih baik lagi.

“Jika berprestasi, kita semua patut memberikan apresiasi, tetapi jika membohongi rakyat, maka saya sendiri yang akan bersuara lantang, karena suara saya tentunya mewakili suara rakyat,” tegasnya.

Selain menerima apresiasi dari DPRD dan masyarakat Samarinda, wali kota dan jajaran juga mendapat penghargaan dari pemerintah pusat melalui kucuran Dana Insentif Daerah (DID) senilai Rp 19,2 miliar, karena dinilai mampu menangani inflasi di daerah.

Dana Rp 19,2 miliar rencananya akan digunakan Pemkot Samarinda untuk perlindungan sosial, cipta lapangan kerja, serta mendukung pelaku usaha mikro. Dana tersebut akan dialokasikan pada pos Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD-Perubahan tahun anggaran 2022.

Sebagai informasi, saat ini di tingkat nasional inflasi tahunan Indeks Harga Konsumen (IHK) per September 2022 mencapai 5,95 persen. Hingga akhir 2022, tekanan inflasi IHK ditengarai akan terus meningkat, imbas penyesuaian harga BBM bersubsidi di tengah masih tingginya harga energi dan pangan global. (**/adv)