Loadingtea

NUSSA.CO, PPU – Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Muhammad Zainal Arifin, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan tradisi Pentas Seni dan Gebyar UMKM, yang telah menjadi program unggulan di era pendahulunya, Makmur Marbun. Zainal Arifin memandang kegiatan ini sebagai simbol kuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, serta sebagai sarana untuk memajukan perekonomian lokal.

“Pada malam minggu ini, saya akan hadir untuk pertama kalinya di Pentas Seni dan juga di Car Free Day (CFD) di PPU. Ini adalah bentuk komitmen saya untuk terus mendukung kegiatan-kegiatan yang telah memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ungkap Zainal Arifin dalam pernyataannya, Jumat (20/9/2024).

Zainal berambisi untuk tidak hanya melanjutkan, tetapi juga mengembangkan acara Pentas Seni dan Gebyar UMKM agar lebih besar dan menarik. Dia berencana untuk mendatangkan artis nasional guna meningkatkan daya tarik acara dan menarik lebih banyak pengunjung. Menurutnya, hal ini akan memberikan dorongan besar bagi UMKM lokal untuk memperluas pangsa pasar mereka dan menarik minat dari luar daerah.

“Kami berencana mendatangkan artis nasional untuk meningkatkan daya tarik acara ini. Harapannya, acara yang lebih besar dan meriah akan mampu menarik minat masyarakat luas, sehingga UMKM lokal bisa lebih berkembang,” tambahnya.

Sebagai mantan Direktur Konservasi Tanah dan Air di Kementerian Lingkungan Hidup, Zainal juga bertekad untuk meneruskan semua program-program baik yang telah dicanangkan oleh Makmur Marbun. Fokus utamanya tetap pada kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan program-program yang telah berjalan.

“Fokus utama kami adalah untuk kepentingan masyarakat. Program-program yang berdampak positif bagi kesejahteraan rakyat akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan,” tegas Zainal.

Zainal juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam pembangunan, sesuai dengan arahan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Ia menekankan bahwa masyarakat harus dianggap sebagai subjek aktif dalam setiap proses pembangunan, bukan hanya sebagai objek. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan, katanya, adalah pilar utama untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

“Masyarakat harus dianggap sebagai subjek dalam pembangunan, bukan hanya objek. Mereka adalah pilar utama dalam upaya pembangunan yang berkelanjutan,” pungkasnya.

Dengan komitmen ini, Zainal Arifin berharap PPU akan terus berkembang dan menjadi contoh daerah yang maju dalam hal kolaborasi pemerintah dan masyarakat, terutama dalam pengembangan ekonomi lokal melalui program UMKM yang kuat dan berdaya saing. (Adv/DiskominfoPPU)