Dari Sepaku Semoi ke Desalinasi, Saharuddin Sampaikan Strategi PTMB Tangani Krisis Air
NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Di tengah hiruk-pikuk kota Balikpapan, kebutuhan air bersih menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi warganya. Dalam sebuah sesi ngobrol santai, Direktur Utama Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Saharuddin, pada Selasa (30/7/2024) memaparkan kondisi terkini dan berbagai rencana untuk memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat.
Saharuddin mengungkapkan, setiap harinya, warga Balikpapan memerlukan sekitar 119.578 meter kubik air bersih untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Namun, PTMB hanya mampu memproduksi 91.853 meter kubik per hari, menciptakan defisit sebesar 8.148 meter kubik. “Defisit ini menjadi tantangan besar bagi kami. Kebutuhan air bersih terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pembangunan kota,” ujar Saharuddin dengan nada prihatin.
Saharuddin menjelaskan bahwa penggiliran distribusi air masih terjadi karena beban Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kampung Damai yang cukup besar dan penurunan kapasitas produksi akibat kebocoran pipa. “Kami sudah melakukan berbagai perbaikan dan pemerajaan pipa untuk mengatasi masalah ini, namun upaya ini membutuhkan waktu,” tuturnya.
Melihat kondisi itu, PTMB tidak tinggal diam. Mereka terus berupaya mencari solusi untuk mengatasi krisis ini. Sejak awal, PTMB telah berkoordinasi dengan kabupaten sekitar Balikpapan, Balai Wilayah Sungai (BWS), Otorita Ibu Kota Negara (OIKN), serta Kementerian Dalam Negeri. Semua pihak ini bekerja sama untuk memastikan bahwa air bersih dapat dinikmati oleh seluruh warga Balikpapan.
Pemanfaatan Sumber Air Sepaku Semoi
Salah satu langkah konkret yang sedang diupayakan adalah pemanfaatan sumber air dari Sepaku Semoi. Pada Kamis mendatang, PTMB akan mengadakan rapat dengan OIKN dan Walikota Balikpapan untuk membahas kelanjutan pemanfaatan sumber air ini yang dapat menyediakan tambahan 500 liter per detik. “Kami sangat optimis bahwa tambahan ini akan membantu mengatasi defisit air yang saat ini kami alami,” kata Saharuddin dengan penuh harap.
Rencana Jangka Panjang
Selain itu, PTMB juga sedang merencanakan intake Mahakam yang sudah dalam tahap studi kelayakan. PTMB telah menyampaikan kepada Bappenas agar intake Mahakam dimasukkan dalam Proyek Strategis Nasional. “Upaya ini diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi kebutuhan air bersih di Balikpapan,” tambah Saharuddin.
Inovasi Desalinasi
PTMB juga tengah mengkaji rencana desalinasi air payau di Somber dan air laut di Kampung Baru. Proyek ini sudah masuk tahap analisis keuangan untuk memastikan biaya operasionalnya tetap terjangkau bagi masyarakat. “Karena ini metode baru, kami harus benar-benar menghitung biaya operasional agar air bersih yang dihasilkan tetap terjangkau. Insya Allah, proyek ini akan berjalan pada tahun 2025,” jelasnya. Saat ini ada lebih dari delapan proposal yang sedang dikaji, dengan dua opsi pembiayaan, yaitu B2B KPBU atau investasi dari PTMB.
Himbauan kepada Masyarakat
Dalam paparan itu, Saharuddin juga turut mengimbau masyarakat untuk bijak dalam memanfaatkan air. Pasca Covid-19, Balikpapan menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus, terutama dari sisi pengembangan hunian. Untuk memenuhi kebutuhan dasar pengembangan, salah satunya adalah air. PTMB akan terus berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Balikpapan untuk mendapatkan solusi terkait permasalahan layanan cakupan air.
“Beberapa alternatif yang bisa dilaksanakan termasuk menjalankan Perwali PAH Nomor 23 tahun 2023 mengenai Program Tangkap Air Hujan dan berkolaborasi bersama. Kami optimis bahwa dengan berbagai upaya dan kerjasama ini, kualitas dan ketersediaan air bersih di Balikpapan akan semakin baik,” tambah Saharuddin.
Komitmen PTMBD
i tengah tantangan besar ini, PTMB tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat Balikpapan. Upaya berkelanjutan dan kolaborasi dengan berbagai pihak diharapkan dapat mengatasi defisit air dan meningkatkan kualitas layanan air bersih di Balikpapan. “Bersama-sama, kita bisa mewujudkan kota yang lebih bersih dan sehat,” pungkas Saharuddin. (*/yes)

Tinggalkan Balasan