Loadingtea

NUSSA.CO, SAMARINDA – Program Tani Mandiri Masyarakat yang digeber Pemkot Samarinda, disebut-sebut sebagai salah satu program andalan yang mampu ikut menjaga pengendalian inflasi daerah, di sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan.

Dalam program ini, masyarakat dan petani mendapatkan bantuan berupa lahan seluas 10 hektare, dan bantuan bibit sayur.

Meski demikian, sejumlah anggota DPRD Samarinda mengingatkan pentingnya output atau pemasaran pasca produksi.

Anggota Komisi II DPRD Samarinda Abdul Rofik menjelaskan, selain mendorong peningkatan produksi tani mandiri, yang harus terus diusahakan adalah kesinambungan pemasaran hasil, dan pasar tani harus terus berkesinambungan.

“Pasar tani kita harapkan mampu menghindari permainan-permainan tengkulak. Apalagi, sekarang ini cabe dan lainnya langka, masyarakat jadi resah,” sebut Abdu Rofik, Rabu (2/11/2022).

Untuk diketahui, Pemkot Samarinda telah menggelar pasar tani sebanyak tujuh kali di beberapa kantor kelurahan yang berbatasan dengan wilayah Samarinda Kota. Sehingga, Rofik berharap pasar tani dapat terus berjalan agar ketahanan dan kekuatan pangan di masyarakat tetap terjaga.

Dengan adanya pasar tani, masyarakat tidak lagi resah, dan semakin mudah mendapatkan bahan pangan kebutuhan dapur. (**/adv)