Loadingtea

Dilarang Melintas Usai Semenisasi, Warga Laporkan Ketua RT ke Polisi

NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Suasana kerja bakti warga ketika membersihkan salah satu jalur di kawasan RT.49 Kelurahan Gunung Sari Ilir, Balikpapan tengah pada Minggu sore (28/11) mendadak terhenti lantaran sebuah mobil hitam jenis mini bus berstiker Polisi dari Polresta Balikpapan menghampiri warga yang tengah betaktivitas tersebut. Beberapa anggota kepolisian turun dari mobil dan menghampiri wanita paruh baya yang merupakan Ketua RT dikawasan itu. Suasana mendadak heboh dan menegangkan, bagaimana tidak, ketua RT bernama Herly Yunita Antul (50) diminta untuk segera datang ke Polresta Balikpapan untuk dimintai keterangan lantaran telah dilaporkan warganya karna telah melakukan kekerasan verbal dan perusakan 1 unit mobil milik Abdullah yang juga warfa setempat dengan cara ditendang sehingga mengakibatkan lecet atau baret pada pada bagian pintu mobil.

Aktivitas kerjabakti terhenti, warga ramai memberikan dukungan kepada Ketua RT.49 saat dijemput Polisi

Kontan momen tersebut menuai protes sejumlah warga setempat yang secara spontan menghentikan aktivitasnya dan mennyimak Ketua RT menjelaskan pokok permasalah sehingga dirinya dilaporkan ke Kepolisian yang menurut warga setempat hanya karna persoalan sepele.

Dalam penjelasan kepada petugas, keributan tersebut bermula dari sikap arogan pelapor usai ditegur ketua RT ketika melintas dengan kendaraan roda 4 warna hitam miliknya. “Ya wajar ditegur karna jalan ini baru selesai 4 hari dilakukan semenisasi berkat bantuan dari Pemkot Balikpapan, kalau motor tidak apa-apa, tetapi tidak untuk mobil yang memiliki beban lebih berat dikhawatirkan akan merusak lapisan semen pada bagian bawah”, terang Elly yang didukung oleh banyak warga setempat.

Beberapa warga saksi setempat juga menjelaskan jika sempat terdengar umpatan kata kasar dari Abdullah yang juga diketahui pemilik dari warung Soto Kuin Abdhu dan dibalas pula oleh Ketua RT tersebut lantaran marah dengan sikap arogan warga tersebut. Bahkan laporan berlebihan menurutnya terlihat dalam keterangan Abdullah yang mengatakan dalam laporan telah menendang mobilnya hingga lecet.

“Saya sudah mempersilahkan dia lewat setelah membuka paksa portal yang warga buat karna saya tidak ingin berdebat lebih panjang, namun sambil jalan, dia tetap mengumpat. Kesal dengan mulutnya saya spontan menepis bagian pintu mobil sebelah kiri dengan kaki yang hanya menenakan sendal jepit. Lah saat di Polres kok baret seperti ditendang dengan tendangan keras”, tuturnya usai memberikan keterangan di Polres Balikpapan.

Sementara itu, di Polres Balikpapan Abdullah mengungkapkan jika kekerasan verbal dengan umpatan kasar disebut-sebut berawal dari Ketua RT tersebut sehingga membuatnya terbawa emosi. “Bukan sempat lagi, tapi marah-marah duluan dianya (Ketua RT). Loh kenapa lagi bu, inikan (semenisasi jalan) sudah 3 malam 4 hari. Kenapa tidak boleh lewat ?, anakku lagi sakit ini. Bla bla bla, alasannya macam-macam hingga bilangin aku beberapa kata binatang lah”, terang Abdullah hingga membuatnya sakit hati dan berkeinginan kuat untuk terus melanjutkan proses hukum dari pelaporannya tersebut.

Menurut keterangan beberapa warga setempat yang namanya enggan disebutkan perselisihan ketua RT dengan salah satu warganya tersebut sebelumnya ditenggarai sikap emosi Abdullah setelah ditegur saat melebarkan sisi bangunan tempat usahanya berdempetan dengan gapura (fasilitas umum) dikawasan itu, bahkan usaha tersebut jug berdiri di atas parit. Meski sudah dilaporkan kepada Satpol PP beberapa bulan lalu, hingga saat ini tidak ada tindakan tegas dari aparat Satpol PP.

Kasus ini masih berlanjut. Sejumlah saksi dimintai keterangan oleh polisi. Ramai warga terlihat berada di halaman parkir Polresta Balikpapan untuk memberikan dukungan kepada Ketua RT.49. ( * )