Loadingtea

Sosialisasikan Identitas Kependudukan Digital

NUSSA.CO, SAMARINDA – Identitas Kependudukan Digital (IKD) sebagai pengganti Kartu Tanda Penduduk e-KTP, harus terus dikampanyekan di tengah warga Kota Tepian.

Ketua Komisi I DPRD Samarinda Joha Fajal ingatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil soal kampanye IKD secara berkelanjutan.

“Harus terus disosialisasikan, sebab masyarakat kekinian lebih ingat membawa android ketimbang KTP, lupa dan sebagainya. Karena itu, jika ada akses digital ini akan sangat membantu. Selain itu KID juga sudah termasuk dokumen kartu keluarga, NPWP, BPJS, termasuk juga Covid-19. Sekarang era digital, semua akan lebih mudah,” ucap Joha usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Disdukcapil Samarinda, Senin (20/02/2023).

Lanjut politisi Nasdem ini, sebagai wakil rakyat, dirinya juga akan membantu pemerintah untuk melakukan sosialisasi IKD ke konstituen saat reses atau jaring aspirasi. Sehingga Joha berharap, kinerja Disdukcapil Samarinda sebagai mitra Komisi I DPRD Samarinda mendapat atensi dari pemerintah daerah, dan benar-benar maksimal.

Sebelumnya, Sekretaris Disdukcapil Samarinda H. M Subkhan menjelaskan, dalam agenda RDP, pihaknya juga menyosialisasikan program turunan dari pemerintah pusat yakni penggunaan aplikasi IKD untuk masyarakat.

“Aplikasinya seperti yang sudah-sudah, ini di dalamnya memuat data KTP, kartu keluarga, dan ada data-data yang terkoneksi dengan link kementerian, misalnya BPJS, informasi Covid-19, kemudian dari BKN ada kartu ASN, hingga kartu pemilih,” urainya.

Untuk diketahui, IKD adalah aplikasi digital yang dapat diunduh seluruh masyarakat. Tak hanya berupa kumpulan satu data, IKD nantinya akan terus berkembang karena bakal disinkronkan dengan sejumlah pelayanan publik lainnya.

“Untuk dapat mengaktivasinya, masyarakat tinggal mendatangi Kantor Disdukcapil atau ke kantor kecamatan masing-masing wilayah. Di kantor kecamatan ada petugas yang melayani. Kalau download saja tapi tidak diaktivasi, tidak bisa digunakan. Karena ada scan barcode wajah,” imbaunya.

Meski demikian, IKD dikatakan Subkhan, hanya dapat dipergunakan di sistem android smartphone, sementara untuk sistem IOS akan menyusul.

“Per hari, pencapaian rata-rata 100 orang yang mengurus aktivasi. Targent pusat sebesar 25 persen dari wajib KTP. Sementara, di Samarinda ada 600 ribu wajib KTP, artinya ada 150 ribu yang harus dicapai. Untuk keamanan cyber, sudah cukup aman,” yakinnya. (*/adv)