Loadingtea

NUSSA.CO, BALIKPAPAN–Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus kebut proyek pengembangan kilangnya. Proyek itu adalah Refinery Development Master Plan (RDMP) yang beroperasi di kota Balikpapan.

Proyek ini juga merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), berdomisili di Balikpaoan namun diduga masih minim tenaga kerja lokal asal Kota Balikpapan.

Hal itu sontak membuat Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan Alwi Al Qadri angkat bicara, ia meminda dalam waktu dekat ini akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pihak Pertamina.

“Dalam waktu dekat ini, Komisi III DPRD Kota Balikpapan akan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan mengundang pihak PT Pertamina dan pihak terkait, ” kata Alwi, kepada awak media ini, Senin (30/1/2023).

Alwi mengatakan, karena banyak keluhan warga masyarakat Kota Balikpapan terkait minimnya tenaga kerja lokal dan banyak rekrutan juga namun yang terjadi banyak juga laporan yang masuk rekrutan dari luar Kota Balikpapan.

“adanya keluhan masyarakat kota Balikpapan terkait minimnya tenaga kerja lokal, banyak rekrutan yang diterima, banyak laporan yang masuk dan saya dengar informasi rekrutan dari luar kota Balikpapan,” kata Alwi.

“Sehingga banyak sekali dampak negatifnya yang timbul akibat pelaksanaan proyek pembangunan Kilang Balikpapan, salah satunya banyak merekrut tenaga kerja dari luar Balikpapan,” tambahnya.

Politiai Golkar ini juga meminta kepada PT. KPI Unit kota Balikpapan, untuk mengakomodir masyarakat khusus Balikpapan.

“Saya minta Pertamina juga mengakomodir tenaga kerja lokal yakni warga Kota Balikpapan, ya mayoritas warga Balikpapan 90 persen, dan 10 persen warga luar Balikpapan. Jangan dibalik, 90 persen warga luar, sisanya 10 persen warga Balikpapan,” ujar Alwi.

Alwi menambahkan agar Pertamina bisa berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, karena pembangunan kilang yang dilakukan Pertamina saat ini banyak menimbulkan dampak negatifnya bagi masyarakat. Khususnya warga yang tinggal di sekitar Kilang Balikpapan, baik dampak lingkungan seperti polusi udara akibat debu aktivitas proyek serta lainnya.

“Kalau kita lihat dampak negatif dari proyek RDMP itu banyak ya, polusi udara akibat debu yang mengganggu pengendara motor dan warga sekitar hingga rusaknya jalan utama di sekitar Karang Anyar,” ujarnya.

Alwi meminta Pemkot Balikpapan, untuk menyurati pihak Pertamina. Pihaknya juga sudah pernah gelar sidak, Komisi III DPRD ke Pertamina namun orangnya susah ditemui.

“Mudah-mudahan Pertamina mendengar hal ini. Tolong Pertamina supaya ada perhatiannya kepada Kota Balikpapan, khusus warga Balikpapan. Apalagi warga Balikpapan banyak mau bekerja, seperti bagian helper atau bagian lainnya,” pungkasnya. (Adv)