Loadingtea

Konsep Jitu GAZ untuk Petani Cengkeh Se-Kabupaten Tolitoli

NUSSA.CO, TOLITOLI – Episode resah dan gelisah petani cengkeh se-Kabupaten Tolitoli selama ini, terhadap aksi tengkulak dan monopoli permainan harga cengkeh, sudah saatnya dipangkas habis.

Di Era Baru, figur Gunardi-Hamzah figur calon bupati dan wakil bupati yang sangat akrab disapa GAZ, siap memperjuangkan harapan dan doa puluhan ribu petani cengkeh yang selama ini merasa ter-zholimi dengan harga cengkeh yang kerap dipermainkan.

“Pak Bisa tidak harga cengkeh stabil ?,” tanya Abdul Hadi petani cengkeh Desa Tinigi saat berdialog tatap muka dalam agenda silaturahmi Gunardi-Hamzah (GAZ) di Desa Tinigi, Rabu (08/10/2024) malam.

Ratusan warga dan petani Desa Tinigi lainnya yang turut hadir juga mengungkapkan hal yang sama. Fenonema monopoli harga cengkeh ini, ternyata tidak terjadi di sejumlah daerah penghasil cengkeh di tanah air.

“Contoh Manado pak,” sahut Nahir yang juga petani cengkeh.

“Daerah seperti Manado dan daerah-daerah lain itu, kenapa harga bisa kok stabil, karena pemerintahnya peduli, ada program nyata dilakukan, Tolitoli tidak ada pak, cuman janji-janji saja. Dulu, pernah ada surat bupati menyatakan harga cengkeh seratus ribu, tapi bukti di lapangan tetap saja anjlok, petani merugi, dan pernah harganya di bawah 50 ribu per kilo, ya kalau cuman surat tidak bisa menyelesaikan persoalan, kami minta Gunardi-Hamzah sebagai harapan baru kami untuk bisa menuntaskan persoalan ini,” pinta Nahir dan ratusan warga Desa Tinigi yang begitu antusias berjumpa idola baru warga Kota Cengkeh, Gunardi-Hamzah.

Menyikapi harapan masyarakat dan petani cengkeh Desa Tinigi yang juga mewakili doa seluruh petani cengkeh se-Kabupaten Tolitoli, Calon Bupati Tolitoli Gunardi mengatakan, harapan petani cengkeh yang menginginkan perubahan di era baru khususnya soal harga komoditas cengkeh, sejalan dengan visi dan misi yang diusung GAZ.

“Pak, bu, semua petani-petani cengkeh, Tolitoli ini kaya, sumber daya alamnya melimpah, termasuk komoditas cengkeh, saya tahu betul sejarah budidaya cengkeh di daerah kita. Dan kami sepenuh hati akan memperjuangkan harapan dan doa petani cengkeh di Tolitoli, kami tidak mau berjanji, tetapi kami akan berusaha, berjuang dengan diiringi Ridho Allah SWT untuk menuntaskan persoalan ini,” tutur Gunardi yang disambut aamiin dan riuh doa warga Desa Tinigi.

Konsep GAZ untuk petani cengkeh jelas, Gunardi memaparkan bahwa, dengan kondisi Anggaraan Pendapatan Daerah (APBD) yang selama ini dikelola oleh bupati dan wakil bupati berkolaborasi dengan wakil rakyat, selama 5 tahun nilainya mencapai 6000 miliar rupiah atau 6 triliun rupiah akan sangat mampu untuk menuntaskan masalah naik turunnya harga cengkeh.

“Bisa pak, Insyaallah Bisa…..Pak, bu, konsep GAZ siap memperjuangkan dan mengoptimalkan yang namanya Perusahaan Daerah (Perusda), kita akan push, support bagaimana agar cengkeh petani bisa kita akomodir melalui Perusda, ketika tengkulak memonopoli harga, kita ciptakan pasar yang lebih luas, bila perlu ekspor ke negara luar. Di Arab Saudi, kebutuhan cengkeh sangat tinggi, ketika kita ekspor ke sana, maka harga cengkeh Tolitoli akan meroket, ini konsep GAZ untuk memperjuangkan petani cengkeh di Tolitoli, insyaallah kami terpilih harapan dan doa itu akan kami perjuangankan sepenuh hati,” tutur Gunardi yang diamini calon wakil bupati Hamzah Mattaliti yang juga figur yang peduli dan konsen terhadap perjuangan kemajuan pendidikan dan kesejahteraan keluarga di Kabupaten Tolitoli. (adv/ham)