Pegadaian dan KKP Gelar Aksi Bersih Pantai Batakan
Berdayakan Nelayan dengan Tabungan Emas
NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Dalam upaya menjaga kebersihan lingkungan dan mendukung keberlanjutan, PT Pegadaian Kanwil IV Balikpapan berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengadakan kegiatan bersih-bersih pantai di Batakan Club, Balikpapan Selatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut, sebuah inisiatif yang bertujuan mengurangi sampah di laut dan pesisir serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan maritim.
Acara ini dilaksanakan pada Sabtu pagi yang cerah, dihadiri oleh berbagai pihak termasuk delapan kelompok nelayan setempat, pegawai Dinas Lingkungan Hidup, serta pejabat dari Kecamatan Balikpapan Selatan. Antusiasme peserta terlihat jelas saat mereka berkumpul di pantai untuk memulai kegiatan bersih-bersih.
Kepala Bagian Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pegadaian Kanwil IV Balikpapan, Robby Chandra Hadiwiyanto menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Pegadaian terhadap pelestarian lingkungan. “Kami tidak hanya fokus pada kebersihan pantai, tetapi juga memberikan bantuan kepada nelayan setempat berupa waste station, timbangan, dan karung. Selain itu, kami juga membagikan sembako untuk mereka,” ujar Robby.
Robby menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan penerapan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang telah diberlakukan Pegadaian sejak awal tahun. “Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami dalam menerapkan prinsip ESG. Kami berharap aksi ini dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, terutama di sekitar pantai,” terangnya.
Selain kegiatan bersih-bersih, delapan kelompok nelayan yang terlibat juga mendapatkan bimbingan teknis (bimtek) tentang pengelolaan sampah dari KKP. “Kami mengedukasi nelayan untuk memilah sampah menjadi emas yang nantinya bisa menjadi tabungan emas di Pegadaian. Pegadaian telah memberikan bimtek ini sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi nelayan melalui pengelolaan sampah,” jelas Robby.
Sementara Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir di BPSPL Pontianak, Hetty Prianti Effendi, turut hadir dalam kegiatan ini. Ia menekankan bahwa Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut adalah program prioritas KKP untuk mengurangi sampah di laut dan pesisir. “Indonesia berada di peringkat kelima penyumbang sampah laut dunia. Melalui program ini, kami berharap bisa mengurangi sampah di laut dan pesisir, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan laut untuk keberlangsungan biota laut,” kata Hetty.
Selain itu, Hetty menambahkan bahwa 80 persen sampah yang ada di dunia berasal dari daratan, dan 20 persennya adalah sampah laut. “Makanya perlu bersama-sama mengurangi sampah di laut dan pesisir. KKP melalui Perpres 38 Tahun 2018 sebagai Pokja Ketiga penanggulangan sampah pesisir dan laut, terus mendorong upaya ini,” jelasnya.
Diketahui, program ini juga didukung oleh Bank Sampah Kota Hijau, yang aktif dalam sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah. Direktur Bank Sampah Kota Hijau, Abdul Rahman menjelaskan bahwa nelayan yang berpartisipasi dalam kegiatan ini akan menukar sampah plastik yang mereka kumpulkan dengan tabungan emas di Pegadaian. “Setiap Rp25 ribu dari sampah yang dikumpulkan bisa dikonversi menjadi emas. Ini adalah cara yang efektif untuk membersihkan laut sambil memberikan manfaat ekonomi bagi nelayan,” ujar Abdul Rahman.
Abdul Rahman juga menambahkan bahwa Bank Sampah Kota Hijau telah bekerja sama dengan Pegadaian sejak 2019 dan berhasil mengumpulkan sampah yang diolah menjadi tabungan emas. “Hasil tabungan emas per tahun dari Bank Sampah sudah mencapai 120 gram pada 2023, hasil dari sampah yang sudah dipilah menjadi emas. Itu baru dari Bank Sampah Kota Hijau saja, belum dari unit-unit yang lain,” jelasnya.
Pegadaian juga telah menyediakan fasilitas waste station dan mengajak nelayan untuk secara aktif berpartisipasi dalam program Pegadaian Peduli. “Setiap hari sampah ditimbang dan dikumpulkan, lalu kami dari Bank Sampah Kota Hijau dipanggil untuk menjemput sampah dan menukarnya menjadi tabungan emas. Kami berharap dengan dukungan dari Pegadaian dan partisipasi nelayan, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta meningkatkan kesejahteraan nelayan,” tambah Abdul Rahman.
Dalam kesempatan ini, Robby juga menegaskan bahwa Pegadaian berkomitmen untuk terus mendukung program-program serupa di masa depan. “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat pesisir,” ujar Robby.
Kegiatan bersih-bersih pantai di Batakan Club ini menunjukkan komitmen Pegadaian dan KKP dalam menjaga kebersihan lingkungan serta mendukung kesejahteraan masyarakat pesisir. Dengan kolaborasi yang kuat antara berbagai pihak, diharapkan aksi-aksi semacam ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak positif yang nyata. (*/Yes)

Tinggalkan Balasan