LPj Mamin Pukskesmas Diduga Bermasalah
Baru 3 Puskemas Diperiksa, Kadinkes Sulit Dikonfirmasi
NUSSA.CO, TOLITOLI – Badan Inspektorat Tolitoli “mencium” ada aroma tak sedap pada pengelolaan anggaran program makan dan minum (mamin) di sejumlah puskesmas, di bawah naungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tolitoli.
Inspektorat kabarnya mencurigai anggaran bernilai ratusan juta rupiah untuk program mamin di sejumlah puskesmas dengan bersumber dari Biaya Operasional Kesehatan (BOK) tahun anggaran 2022, Laporan Pertanggungjawaban-nya (LPj), bermasalah.
“Kami dari tim Inspektorat belum lama ini turun, melakukan pemeriksaan di sejumlah puskemas. Hasil sementara pemeriksaan, masih banyak LPj yang belum bisa diyakini kebenarannya,” kata sumber terpercaya di Inspektorat Tolitoli.
Dirincikan, dari hasil sementara pemeriksaan di Puskesmas Dondo, Bangkir, dan Puskesmas Laulalang, diketahui bahwa dari LPj Mamin, ternyata setengah dari anggaran yang ada belum bisa dibuktikan tingkat kebenarannya, sehingga Inspektorat menduga ada dugaan penyalahgunaan anggaran mamin di sejumlah puskesmas.
“Pemeriksaan masih sementara berjalan, sehingga belum bisa disimpulkan sejauh mana tindakan penyalahguanan anggaran, dan berapa total kerugian dalam program mamin di setiap puskesmas,” ungkap sumber tersebut.
Meski begitu, informasi yang berhasil dihimpun media ini dari sumber lain menyebutkan, tim Inspektorat menduga terjadi kerugian pada anggaran mamin di Puskesmas Dondo sebanyak Rp 145 juta, Puskesmas Laulalang sebesar Rp 70 juta dan Puskesmas Bangkir sekitar Rp 30 juta.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Dondo Ibrahim saat dikonfirmasi membantah jika ada temuan Inspektorat Tolitoli di puskesmas yang ia pimpin.
“Tidak benar itu pak, tidak ada itu temuan, tapi yang ada hanya persoalan administrasi yakni dokumentasi kegiatan, kesalahan teknis di foto makanan, tapi itu sudah diperbaiki, dan tidak benarlah kalau kita mau ambil itu uang mamin, karena Inspektorat hanya klarifikasi soal kebenaran foto kegiatan, jadi bukan temuan,” kata Ibrahim mengklarifikasi.
Ditanya total anggaran, Ibrahim mengaku tidak mengetahui pasti nilainya. Kata dia, kegiatan Mamin terprogram dan yang mengelola di bagian program, dan proses pencairan melalui pengelolah BOK dan semua RKA dibagikan sesuai permintaan.
“Untuk total nilai, saya harus buka data dulu pak, yang mengetahui semua belanja mamin adalah di bagian pengelola BOK,” timpalnya.
Di tempat terpisah Kapus Laulalang, Asri Rauf dikonfirmasi mengatakan pemeriksaan Inspektorat hanya persoalan kekurangan LPj yang diminta tidak sempat masuk, dan sudah dirapatkan dengan semua staf, dan semuanya sudah dibenahi.
“Ada sekitar satu sampai dua lembar SPJ yang belum masuk, setelah itu sudah dibenahi semua pak, jadi tidak ada lagi persoalan,” jawabnya.
Sementara itu, upaya konfirmasi media ini ke Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tolitoli Anjasmara, belum membuahkan hasil. Beberapa kali di telepon bahkan pesan singkat melalui Whatsapp pun tidak mendapatkan respon.
“Susah memang itu kadis pak kalau mau dihubungi, mungkin hanya bupati saja baru ia mau angkat telpon itu,” aku salah seorang tamu. (ham)
Tinggalkan Balasan