Loadingtea

NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Balikpapan mengungkapkan bahwa minat baca masyarakat masih tergolong rendah. Berdasarkan survei internal, kebiasaan membaca belum menjadi bagian dari budaya yang kuat di kota ini, sehingga diperlukan upaya lebih untuk meningkatkan literasi di semua kalangan.

“Kalau melihat hasil survei, tingkat minat baca masyarakat kita masih di kategori sedang, bahkan cenderung rendah. Ini tentu menjadi tantangan besar yang harus kita atasi bersama,” ujar Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Balikpapan, Elvin Junaidi, Jumat (14/3/2025).

Elvin menegaskan bahwa kondisi ini harus disikapi dengan serius oleh berbagai pihak, terutama orang tua dan lembaga pendidikan. Ia menekankan perlunya kesadaran kolektif dalam membangun kebiasaan membaca sejak usia dini. “Kita harus jujur dengan data ini. Tidak bisa hanya menampilkan angka-angka yang bagus, sementara realitasnya berbeda. Kami berharap masyarakat, terutama para orang tua, lebih peduli dalam membiasakan anak-anak untuk membaca sejak kecil,” tambahnya.

Sebagai langkah konkret, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Balikpapan telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), guna memperkenalkan budaya membaca sejak dini. Program ini melibatkan anak-anak PAUD yang datang ke perpustakaan secara terjadwal untuk mengikuti berbagai kegiatan literasi.

“Setiap hari kami menerima kunjungan dari anak-anak PAUD, bahkan dalam satu hari bisa mencapai 700 anak. Ini adalah langkah awal yang baik untuk menanamkan kebiasaan membaca sejak dini,” jelasnya.

Namun, tantangan terbesar justru ada di kelompok usia remaja, terutama pelajar SMA. Menurut Elvin, remaja cenderung kurang tertarik datang ke perpustakaan, sehingga diperlukan strategi yang lebih inovatif untuk menarik perhatian mereka.”Anak-anak PAUD lebih mudah kita ajak ke perpustakaan, tetapi di tingkat SMA tantangannya lebih besar. Inilah yang sedang kita pikirkan, bagaimana agar mereka juga tertarik membaca,” tuturnya.

Untuk menjangkau lebih banyak pembaca, perpustakaan juga terus mengembangkan layanan digital. Pemanfaatan teknologi dinilai sebagai solusi efektif untuk menarik minat baca generasi muda yang lebih akrab dengan perangkat digital. “Dengan adanya perpustakaan digital, kami berharap bisa menjangkau lebih banyak pembaca, terutama anak muda. Mereka lebih dekat dengan teknologi, jadi kita harus menyesuaikan pola layanan agar lebih menarik bagi mereka,” tambahnya.

Dengan berbagai program yang telah dijalankan, Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Balikpapan berharap budaya literasi dapat semakin berkembang di masyarakat. “Tentu ini bukan pekerjaan yang mudah, tetapi kita harus terus berusaha. Jika sejak dini anak-anak sudah terbiasa membaca, maka ke depannya mereka akan tumbuh menjadi generasi yang lebih cerdas dan berwawasan luas,” tutup Elvin. (Adv/DiskominfoBpp)