Loadingtea

NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Balikpapan, Hj. Nurlena Mas’ud, menyambut hangat kunjungan studi banding dari TP PKK Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Selasa (14/1/2025). Dalam pertemuan tersebut, Nurlena menekankan pentingnya Dasawisma sebagai ujung tombak untuk mendapatkan data akurat mengenai kondisi masyarakat.

“Dasawisma adalah ujung tombak kami untuk langsung menyentuh masyarakat. Dari data ini, kami memahami kondisi riil di masyarakat sehingga program-program yang kami jalankan tepat sasaran,” ujar Nurlena.

Ia menjelaskan bahwa pembinaan dan kunjungan lapangan dilakukan secara berkala agar program prioritas dan inovasi dapat berjalan sesuai kebutuhan masyarakat, perkembangan zaman, dan kearifan lokal.

Nurlena memaparkan berbagai program unggulan TP PKK Balikpapan, yang terbagi dalam empat kelompok kerja (Pokja), meliputi:

1. Pembinaan Karakter dan Kerohanian: Menguatkan nilai moral, keagamaan, dan budaya untuk menciptakan keluarga harmonis.

2. Pendidikan dan Keterampilan: Meliputi program literasi, pelatihan kewirausahaan, dan parenting.

3. Pangan dan Kesejahteraan Keluarga: Fokus pada pola makan sehat, pemanfaatan TOGA, dan penanganan stunting melalui akses pangan bergizi.

4. Kesehatan dan Lingkungan: Kampanye hidup bersih dan sehat (PHBS), pemberian tablet penambah darah untuk mencegah anemia, serta pengelolaan bank sampah.

Menurut Nurlena, isu stunting menjadi salah satu fokus utama yang juga relevan bagi Parigi Moutong. “Penanganan stunting memang tidak mudah, tapi dengan kerja sama antara PKK, OPD terkait, dan masyarakat, kami optimis bisa menurunkan angka stunting dan menciptakan generasi yang cerdas di 2045,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para pengurus PKK yang bekerja tanpa pamrih. “Saya percaya Allah akan membalas kebaikan ibu-ibu semua. InsyaAllah gaji nanti langsung di akhirat,” tambahnya.

Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi sarana berbagi pengalaman dan inspirasi untuk meningkatkan kualitas program pemberdayaan keluarga di kedua daerah. (day)