Antisipasi Krisis Air, PTMB Rencanakan Proyek Desalinasi di Balikpapan
NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) terus berupaya mengatasi kekurangan air baku dengan langkah-langkah inovatif. Saat ini, kebutuhan air baku di Balikpapan masih bersumber dari Waduk Manggar, Waduk Teritip, dan beberapa sumur dalam.
Direktur Utama PTMB, Yudhi Saharuddin, menjelaskan bahwa PTMB sedang menyusun dokumen untuk proyek desalinasi air laut dengan kapasitas 120 liter per detik. Lokasi proyek ini berada di kawasan Kampung Baru Ujung, dekat dengan pembangunan Rumah Sakit Balikpapan Barat.
Selain desalinasi air laut, PTMB juga mempertimbangkan desalinasi air payau dari Sungai Somber dan Sungai Manggar. “Saat ini masih dalam tahap kajian kelayakan,” kata Yudhi.
PTMB juga mendorong percepatan proyek Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Regional Intake Sungai Mahakam agar diakui sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). “Kami bersama Kepala Bappeda Litbang, Bu Murni, akan mendorong proyek ini menjadi PSN di pemerintah pusat,” tambahnya.
Kepala Bappeda Litbang Kota Balikpapan, Murni, mengungkapkan bahwa ide pemanfaatan Sungai Mahakam sudah ada sejak 14 tahun lalu, tetapi terhambat karena belum ada jalan tol. Dengan adanya jalan tol, biaya proyek diperkirakan mencapai Rp4 triliun. “Kita meminta pemerintah pusat untuk memasukkan proyek ini ke dalam PSN,” ujarnya.
Murni juga menjelaskan bahwa status PSN dapat mengatasi berbagai kendala proyek karena pemerintah pusat memiliki kewenangan untuk menyelesaikannya melalui Peraturan Pemerintah (PP) atau Peraturan Presiden (Perpres).
Wacana desalinasi air laut sudah muncul sejak 2013 dan kajian dilakukan pada 2017 dengan nilai proyek diperkirakan Rp2,3 triliun. Namun, evaluasi BPK RI pada 2020 menemukan beberapa kesalahan, termasuk harga jual air hasil desalinasi yang mencapai Rp15 ribu per meter kubik, yang bertentangan dengan Peraturan Gubernur Kaltim tentang batas atas harga air bersih.
“Terkait desalinasi air laut di Kampung Baru Ujung, dibutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar dan masa pembangunan hanya 1,5 tahun,” jelas Murni. “Kami berupaya berkolaborasi dengan BKAD dan PTMB untuk memastikan proyek ini bisa dieksekusi akhir tahun ini, sehingga pertengahan 2025, air dari desalinasi sudah bisa mengalir.”
Desalinasi nantinya akan mengambil air baku dari laut dan didekatkan dengan sistem IPA Kampung Baru. “Ini solusi paling praktis dan ekonomis,” tandasnya. (*/Yes)

Tinggalkan Balasan