Loadingtea

Gelar Workshop Pemanfaatan Teknologi Digitalisasi

NUSSA.CO, TOLITOLI — Kolaborasi apik Epson Indonesia bersama Universitas Madako (UMADA) Tolitoli plus Ikatan Guru Indonesia (IGI), terimplementasi dalam agenda Workshop Pendidikan bertajuk Pemanfaatan Teknologi Digitalisasi Bersama PT Epson Indonesia, yang digelar Kamis (21/11/2024) pagi.

Kegiatan yang berlangsung di Aula UMADA Tolitoli ini, diikuti dosen, guru serta kepala sekolah se-Kabupaten Tolitoli, dengan menghadirkan narasumber Dekan FKIP UMADA Tolitoli Dr. Hasia Marto S.Pd M.Pd. Lalu ada Senior Product Manager Visual Instrument Department Epson Indonesia Hesti Astina, juga Ahmad Edwin Ramdhani Syafruddin–Product Manager Visual Instrument Department Epson Indonesia, serta Yuni Ariyanti S.Pd Gr salah seorang pengajar SMAN 1 Tolitoli.

Pjs Bupati Tolitoli Bahran SE dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Mufti menyampaikan apresiasinya atas upaya kolaborasi PT Epson bersama UMADA dan IGI dalam memanfaatkan tekonologi digitalisasi untuk kemajuan pendidikan khususnya di Kabupaten Tolitoli.

“Workshop diharapkan mampu membuka wawasan bagi para guru dan kepala sekolah, terutama dalam hal penggunaan teknologi. Nah, saat ini PT Epson menyajikan kemajuan teknologinya melalui perangkat proyektor kekinian, semoga ini bisa diaplikasikan untuk kemajuan pendidikan di Tolitoli,” pesan Pjs bupati dalam sambutannya, yang dilanjutkan dengan pembukaan Workshop serta perkenalan produk PT Epson yakni Proyektor EB-E600, proyektor EB-X600, dan Proyektor Interaktif Epson tipe EB-770Fi.

Rektor UMADA Tolitoli Dr. Ir. Hj. Nursidah Kasim MM dalam pidatonya juga mengaku bersyukur, PT Epson Indonesia ikut peduli terhadap kemajuan teknologi khususnya pendidikan di Tolitoli.

Hj. Nursida berharap, universitas yang ia dirikan di pada tahun 2001 ini, juga bisa bergegas menyambut kemajuan perangkat teknologi digitalisasi made in PT Epson yang dikenal cepat berinovasi. Selain itu, ia juga berharap kerja sama ini masih akan terus berlanjut di masa mendatang.

“Kami punya proyektor Epson, tapi itu produk lama dan memang tahan lama. Namun saat ini proyektor baru nampaknya semakin canggih, interaktif dan memberikan kemudahan pada proses belajar mengajar di kampus. Kami bertekad untuk meng-upgrade proyektor dengan kemampuan yang ada,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Senior Product Manager Visual Instrument Department Epson Indonesia Hesti Astina menjelaskan, PT Epson Indonesia menghadirkan sejumlah perangkat teknologi digitalisasi yang senantiasa berinovasi, berkualitas dan ramah lingkungan.

Lanjut Hesti, PT Epson Indonesia merupakan anak perusahaan dari Seiko Corporation. Epson adalah perusahaan multinasional asal Jepang dan sebagai produsen pencetak serta peralatan terkait pencitraan dan informasi terbesar di dunia, yang berkantor pusat di Suwa, Nagano, Jepang.

Epson memiliki anak usaha di seluruh dunia dan memproduksi pencetak jet tinta, matriks titik, termal dan laser untuk keperluan ritel, bisnis, dan industrial, pemindai, laptop dan komputer meja, proyektor video, jam tangan dan lain-lain.

Perusahaan ini berkembang sebagai salah satu perusahaan riset dan pengembangan serta manufaktur yang secara tradisional dikenal sebagai produsen jam tangan Seiko sejak didirikan. Kemudian, di Indonesia Epson memliki dua pabrik yakni di Batam dan Cikareng, Bekasi.

Disinggung soal Proyektor EB-E600 dan EB-X600, Hesti menyebutkan bahwa, untuk mendapatkan proyektor canggih tersebut, user di Tolitoli bisa mendapatkannya pada distributor yang telah ditunjuk, atau bisa langsung memesannya melalui perwakilan PT Epson di Kota Palu.

Kemudian, dalam paparannya Ahmad Edwin Ramdhani Syafruddin–Product Manager Visual Instrument Department Epson Indonesia merincikan, Proyektor EB-E600 dan EB-X600 TKDN merupakan proyektor 3 LCD yang pertama diproduksi di Indonesia untuk mendukung industri lokal. Produk EB-E600 dan EB-X600 dirancang untuk memberikan kinerja yang lebih tinggi dengan fitur canggih dan mendukung kebutuhan pada dunia pendidikan atau perkantoran serta memiliki nilai kandungan dalam negrinya yaitu EB-E600 dengan 53% dan EB-X600 dengan 52,3%.

Produk ini dirancang untuk memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi, sejalan dengan komitmen Epson untuk mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produk-produk dalam negeri.

“Proyektor EB-E600 dan EB-X600 membuktikan dedikasi dan komitmen kami dalam menyediakan teknologi projector terbaik kepada dunia Pendidikan di Indonesia, serta dalam rangka meningkatkan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.

Produk ini dibuat dengan komponen lokal yang signifikan, sehingga mampu mendukung industri lokal dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat industri manufaktur dalam negeri.

sekarang ini Proyektor EB-X600 dari Epson hadir dengan berbagai kelebihan yang membuatnya ideal untuk berbagai keperluan mengajar pada dunia Pendidikan dan presentasi pada dunia perkantoran dengan kecerahan hingga 3600 lumens baik putih maupun warna, proyektor ini mampu menghasilkan gambar yang cerah dan tajam, serta nyaman di mata bahkan di ruangan yang terang sekalipun.

Dilengkapi dengan resolusi XGA dan rasio kontras 16.000:1 proyektor mampu menghasilkan gambar yang tajam dan detil baik untuk menampilkan teks maupun grafis bewarna dengan kualitas tinggi.

Kedua tipe proyektor ini diklaim oleh Epson dirancang oleh talenta lokal serta pengembangan yang berkelanjutan untuk menghadirkan proyektor berkualitas tinggi yang diproduksi di dalam negeri.

Terpisah, perwakilan IGI Tolitoli Anshar menambahkan, saat ini di Tolitoli sudah ada beberapa sekolah yang telah menggunakan Proyektor Interactive tipe EB-695Wi yakni di SMAN 1 Tolitoli, dan Madrasah Tsnawiyah H. Hayun Salumpaga.

“Kami IGI merekomendasikan poyektor ini sangat tepat untuk digunakan di lingkungan sekolah, fitur lengkap, tahan lama, mudah digunakan serta canggih,” sarannya.

Untuk diketahui Workshop kali ini PT Epson Indonesia juga menjalin kerja sama dengan Orprof Ikatan Guru Indonesia Kabupaten Tolitoli, Kementrian Agama Tolitoli, Dinas Pendidikan, cabang dinas wilayah VI dengan menghadirkan guru di bawah naungan ketiga Instansi tersebut dari jenjang SD, MI, SMP, MTs, SMA MA dan SMK. (ham)