Minta KPU Stop Debat Putaran III….!
Ir. Junaidi : Saran dan Kritik Jadi Evaluasi KPU Tolitoli
NUSSA.CO, TOLITOLI – Tak seperti di “laga” perdana, debat kandidat calon bupati dan wakil bupati Tolitoli putaran II yang berlangsung di Gedung Labongboki, Kamis (24/10/2024) malam, terasa lebih hot.
Even gawean KPU Tolitoli kerja sama Event Organizer dan RRI Tolitoli ini, kerap diwarnai “perang” yelyel, sorot menyoroti program kerja dan capaian hingga penyampaian visi misi yang mengundang tensi ratusan masa pendukung.
Ketua tim Penelitian dan Pengambangan (Litbang) tim pemenangan Amanah Besar Jilid II, Hikmah Ma’ruf kepada awak media menyampaikan evaluasi sekaligus protes terhadap debat putaran II.
“Debat kedua ini terasa kurang fair, ada ketimpangan dalam materi debat yang diberikan panelis, dan mengundang argumen pasangan calon lain untuk melahirkan pertanyaan yang kerap menyudutkan pasangan Amanah Besar atas capaian kerja selama ini,” nilainya.
Karena itu, lanjut Ma’ruf, tim Litbang Amanah Besar meminta dengan tegas kepada KPU agar debat kandidat putaran ketiga ditiadakan alias di stop.
“Di dalam peraturan KPU tentang kampanye, debat kandidat maksimal 3 kali, artinya jika hanya 2 kali itu sudah cukup. Selain itu, debat kedua, kami menilai ada sedikit ketimpangan, materi pertanyaan dominan mengundang argumen dan reaksi pertanyaan yang lebih menyudutkan paslon kami, misialnya terkait angka kemiskinan, tingkat pengangguran, postur APBD, pelestarian adat dan sebagainya. Seolah-olah, ingin menyudutkan incumbent bahwa selama ini tidak bekerja, padahal faktanya H. Amran dan Moh Besar, dalam waktu 3 tahun lebih menjabat, pencapaiannya luar biasa, apalagi dilanjutkan 5 tahun kedepan, tentu pembangunan di Tolitoli dipastkan akan jauh lebih maju lagi. Kami minta, KPU stop debat kandidat putaran III, evaluasi segera,” pintanya.
Menanggapi permintaan stop debat ketiga, dikonfirmasi terpisah Ketua KPU Tolitoli Ir. Junaidi SP, MP menyampaikan apresiasinya atas saran dan kritik, tim Litbang Paslon Amanah Besar. Ia berharap saran dan kritik dari tim maupun paslon lain, tujuannya agar tahapan kampanye di sesi debat kandidat putaran III yang dijadwalkan pada 24 November, bisa terlaksana lebih baik lagi.
“Ya kami berterimakasih sekali atas saran dan kritik, ini yang kami sangat harapkan agar pelaksanaan berikutnya jauh lebih baik lagi. Soal nilai kritikan seperti kurang fair, menyudutkan, itu kami terima sebagai masukan, dan kami pastikan panelis tetap berada di jalurnya, independen tidak ada rekayasa, dan kami juga akan mengevaluasi tim panelis. Sepertihalnya di putaran I dievaluasi, putaran II jug ada evaluasi. Sesuai PKPU 13/2024, debat maksimal 3 kali dibuat, jika mau distop harus ada kesepakatan bersama semua paslon,” jawabnya bijak. (ham)
Tinggalkan Balasan