Loadingtea

Foto: Anggota Komisi II DPRD Paser, Arlina

NUSSA.CO, PASER – Dampak lingkungan akan perkebunan kelapa sawit hingga terus menjadi perbincangan hangat di tengah-tengah masyarakat. Menyikapi persoalan ini, Anggota Komisi II DPRD Paser, Arlina, menuturkan keberadaan kebun kelapa sawit kini mempengaruhi kualitas air sungai sekitar.

Bukan hanya itu, juga berdampak pada kekeringan di sejumlah daerah hingga kekeruhan air dialami. “Kehadiran kelapa sawit ini juga buat sumber air berkurang, karena serapannya yang lumayan banyak. Bahkan air terjun yang ada dekat kebun sawit sekarang sudah kering,” kata Arlina, Jumat (3/6/2022).

Ia bilang perlu ada solusi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser untuk menanggulangi ini. Guna mencegah terjadinya kekurangan air bersih. Selain itu, perlu analisa lagi tentang dampak lingkungan untuk kebun kelapa sawit.

“Meskipun ini juga menjadi mata pencaharian utama masyarakat,” sambung Politisi Partai Demokrat itu.

Mengenai penanggulangan serta analisis dampak lingkungan, dirinya menyarankan tak hanya dengan memanfaatkan anggaran daerah. Namun pihak swasta juga terlibat. Pasalnya, pihak swasta merupakan pelaku atas adanya fenomena tersebut.

Dikatakan Arlina, Kabupaten Paser memiliki hamparan kebun yang luas hampir di seluruh sepuluh kecamatan. Selain dampak dari kebun dan pabrik pengolahan kelapa sawit, dampak dari aktivitas pengerukan tambang batu bara juga mempengaruhi kualitas air.

“Selain harga sawit, isu ini juga harus jadi perhatian serius seluruh pihak terkait,” tutupnya. (adv)