Loadingtea

NUSSA.CO, SAMARINDA – Komisi II DPRD Samarinda menilai penyerapan dana pada program Dana Bertuah oleh para pelaku usaha di Samarinda tidak maksimal lantaran memiliki kendala dilapangan. Demikian seperti diungkapkan Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Abdul Rofik

Abdul Rofik menyebutkan, realisasi serapan dana sampai hari ini masih Rp 2 miliar dari total Rp.15 miliar. Permasalahan utamanya ujar Abdul Rofik dikarenakan para pelaku usaha terkendala perihal pengurusan perizinan, karena hal ini bersifat krusial dalam pemberian pinjaman tanpa anggunan.

Oleh sebab itu, Abdul Rofik hingga saat ini masih mengharapkan agar pemerintah bisa terus mengawasi dan membenahi program unggulan mereka itu.

Tujuannya jelas, agar anggaran yang telah disiapkan bisa diserap masyarakat secara maksimal dan berpeluang meningkatkan kesejahteraan serta pendapatan daerah.

“Tapi jangan sampai hal tersebut nantinya menjadi temuan, karena dana tersebut di awasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” sambungnya.

Politisi PKS itu juga menyorot produk yang dihasilkan oleh UMKM. Sebab mengingat Samarinda sebagai Kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) harus mampu berinovasi dengan standar internasional. (Adv)