Tanam 40 Ribu Bibit Mangrove, Hadirkan Konsep Wisata Kepedulian Kelompok Masyarakat Desa Tosale
NUSSA.CO – Upaya untuk turut serta menjaga dan melestarikan alam dan utamanya berkontribusi besar dalam penyerapan emisi karbon dunia, menjadi latar belakang bagi kelompok masyarakat Landaibaso, Desa Tosale untuk melakukan penanaman pohon mangrove, di Kawasan Hutan Mangrove Desa Tosale, Selasa (17/01/2022).
Dalam aksi penanaman mangrove yang didukung Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Palu-Poso ini, telah ditanam kurang lebih 40 ribu bibit mangrove di sepanjang bibir pantai Desa Tosale Kab. Donggala
Ketua kelompok Landaibaso Moh. Razikin menyebutkan, rehabilitasi mangrove amat sangat penting untuk diprioritaskan, ini karena hutan mangrove mampu menyimpan cadangan karbon hingga lima kali lipat lebih banyak, sehingga akan memberikan kontribusi besar pada penyerapan emisi karbon.
“Tetapi, ada yang jauh lebih penting, khususnya bagi Kabupaten Donggala dan Sulteng secara luas, yakni hutan mangrove akan mampu mencegah terjadinya potensi bencana alam seperti abrasi pantai, serta menjaga kelestarian habitat dan ekosistem sekitar pantai,” ungkapnya.
Sebelum penanaman, Kelompok Landaibaso yang digawangi lapisan masyarakat Desa Tosale memulainya dengan persiapan bibit, persemaian, propagul, pemeliharaan bibit, hingga penancapan propagule.
Setelah persiapan rampung, aksi penanaman dilakukan di atas lahan seluas 10 hektare dengan jenis tanaman yakni Rhizopora, Bruguiera, dan sebagian Avicennia.
Ia berharap, melalui aksi penanaman mangrove bisa memberikan motivasi kepada warga Desa Tosale maupun masyarakat Kabupaten Donggala agar ikut serta menjaga dan peduli terhadap pelestarian hutan mangrove. Sebab, dampaknya tidak hanya kepada terjaganya ekosistem, namun juga memberikan keuntungan baik secara ekologi maupun peningkatan ekonomi masyarakat.
Selain itu, keberadaan hutan mangrove tidak hanya sekadar tanaman penahan abrasi semata, tetapi memberikan nilai tambah melalui konsep hutan wisata mangrove.
“Niat kami adalah, bagaimana melalui rehabilitasi ini mampu mengendalikan abrasi maupun potensi bencana lainnya, dalam rangka mendukung ekowisata, pariwisata daerah, dan juga mendukung ekonomi masyarakat di sekitar kawasan,” harapnya.
Turut hadir dalam penanaman mangrove yakni, camat Banawa Selatan, BKSDA Sulteng, Dinas Kehutanan, KPH Banawa Lalundu, pemerintah dan masyarakat Desa Tosale. (*dylan*)

Tinggalkan Balasan