Warga Balikpapan Tertipu Oknum Pengembang Nakal, Rumah Tak Dibangun, Uang Raib
Pengembang Diduga Gelapkan Dana Rp 1,4 Miliar
NUSSA.CO, BALIKPAPAN – Sebanyak 64 warga Balikpapan menjadi korban dugaan penipuan oleh pengembang perumahan subsidi berinisial PC. Para korban mengaku telah membayar hingga Rp 260 juta per unit, namun rumah yang dijanjikan tak kunjung dibangun. Total kerugian dari kasus ini mencapai Rp 1,467 miliar.
Kasus ini diungkap oleh KNPI Kota Balikpapan melalui bidang hukum yang kini mendampingi para korban. Sultan Akbar Pahlevi, penasihat hukum korban, menyebut pelaku tidak hanya gagal membangun rumah, tetapi juga memberikan janji pengembalian dana yang tak terealisasi.
“Ada korban yang telah melunasi Rp 260 juta, namun rumah belum dibangun. Beberapa lainnya membayar bervariasi dari Rp 8 juta hingga Rp 180 juta, tetapi tidak ada hasil,” ujar Sultan, Rabu (8/1/2025).
Diketahui, modus pelaku terungkap melibatkan dua lokasi perumahan subsidi, yaitu di Karang Joang, Balikpapan Utara, dan Gunung Bakaran, Balikpapan Selatan. Beberapa unit yang dijanjikan ternyata sudah dimiliki pihak lain, sementara rumah yang dibangun sebagian besar tidak memiliki fasilitas dasar seperti listrik dan air bersih.
“Ada indikasi kuat dana konsumen disalahgunakan untuk keperluan pribadi pelaku, termasuk kebutuhan selama pemilihan legislatif tahun lalu,” ungkap Sultan.
Korban dijanjikan pengembalian uang, tetapi proses tersebut terhambat dengan alasan seperti pergantian staf dan keterlambatan pengajuan kredit di bank.
Sementara itu, KNPI Balikpapan bersama tim hukum akan membawa kasus ini ke ranah hukum dengan melaporkan pelaku ke kepolisian dan Yayasan Perlindungan Konsumen. Gugatan perdata juga akan diajukan untuk memulihkan kerugian korban.
“Kami akan memastikan pelaku bertanggung jawab. Hak korban harus dipulihkan,” tegas Sultan.
Sementara itu, salah satu korban menyatakan kekecewaan mendalam atas penundaan dan janji-janji kosong dari pengembang.
“Kami hanya ingin uang kami kembali. Sudah terlalu lama menunggu, tapi tidak ada kejelasan. Jangan jadikan kami korban seperti ini,” ujar korban yang enggan disebutkan namanya. (day)

Tinggalkan Balasan