Cegah GGA, Komisi IV Imbau Apotek Tak Jual Obat Sirop
NUSSA.CO, SAMARINDA – Turut prihatin serta ikut mencegah maraknya kasus Gagal Ginjal Akut (GGA) di Kota Tepian, DPRD Kota Samarinda mengimbau kepada seluruh apotek, agar tidak menjual obat jenis sirup untuk sementara waktu.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Deni Hakim Anwar menegaskan, apotek diingatkan untuk tidak menjual obat jenis sirop sesuai surat edaran Kemenkes RI.
“Apotek patut mengikuti surat edaran yang ada, untuk tidak dulu menjual obat sirop, sampai ada ketentuan baru dari pemerintah pusat,” kata Deni, Jumat (21/10/2022).
Untuk diketahui, obat sirop yang dilarang dan ditarik dari peredaran menurut data BPOM itu karena mengandung cemaran Etilen Glikol yang melebihi ambang batas. Etiel Glikol diduga menjadi penyebab maraknya kasus gagal ginjal akut misterius pada balita.
Dilansir dari website resmi BPOM, obat sirop yang dilarang dan ditarik dari peredaran adalah :
1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @60 ml.
5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @15 ml.
Penetapan obat sirup yang dilarang tersebut merupakan hasil pengawasan terhadap obat cair yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).
Kasus ini pun menjadi atensi serius Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor SR.01.05/III/3461/2022 tentang Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak.
Dalam surat tersebut, seluruh fasilitas pelayanan kesehatan diminta tak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sirop. Termasuk apotek-apotek yang tak diperkenankan menjual bebas obat sirop untuk sementara ini.
“Oleh sebab itu kami mengimbau agar seluruh apotek yang ada di Samarinda mengikuti aturan yang sudah ada, dan tentunya tidak lagi menjual obat yang sudah tidak diperbolehkan itu,” tandasnya. (**/adv)
Tinggalkan Balasan