Kesetaraan Gender, Komisi IV Seriusi Pemberdayaan Perempuan
NUSSA.CO, SAMARINDA – Keseteraan gender antara laki-laki dan perempuan harus mendapat perhatian serius Pemkot Samarinda. Sebab, dari data yang ada kurang lebih 5.300 kepala keluarga di Samarinda, diambil alih perempuan.
Melihat sisi kemanusian bagi kalangan perempuan, Ketua Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Sri Puji Astuti meminta Pemkot Samarinda, peduli. Pemberdayaan perempuan merupakan sektor yang harus diseriusi.
“Pemberdayaan perempuan bisa dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap perempuan, seperti pelatihan keterampilan, pinjaman lunak dan langkah-langkah lain. Tujuannya agar keluarga tetap bisa mandiri dan sejahtera,” ungkap Sri Puji Astuti, Rabu (20/4/2022).
Puji mengatakan, ketahanan keluarga akan sukar dicapai jika perempuan tidak memiliki skil kemampuan, kurang percaya diri, kurang pendidikan, serta tidak memiliki bekal keterampilan dan ilmu pengetahuan.
“Selama dua tahun pandemi Covid-19 merebak, kebanyakan laki-laki yang menjadi kepala keluarga terkena PHK dan berpengaruh terhadap pemasukan keluarga. Akhirnya membuat angka kemiskinan meningkat signifikan,” sebutnya.
Karena itu, Puji menyarankan agar Pemkot Samarinda perlu mempunyai data terpisah antara jumlah laki-laki dan perempuan, kemudian ditindaklanjuti dengan program pemberdayaan perempuan. Data tersebut dapat digunakan untuk mengambil kebijakan yang menyangkut segala aspek kehidupan perempuan.
“Masih ada buruh perempuan dibayar lebih sedikit dibanding laki-laki, karena ada anggapan perempuan kurang terampil. Saya kira ini masih ada, hanya tidak mencuat saja,” mirisnya.
Selain itu, keterlibatan perempuan di parlemen dan lembaga pemerintahan juga terbilang minim. Belum banyak perempuan menduduki posisi strategis, contohnya kepala dinas.
“Di DPRD Samarinda saja hanya tujuh orang anggota sebagai dewan, atau 11 persen dari tuntutan 30 persen sesuai mekanisme pemilu,” tuturnya. (adv)
Tinggalkan Balasan